Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah di pasar uang spot antarbank Jakarta, Selasa sore, ditansaksikan pada 8.996/9.006 per dolar AS, menguat tipis setelah pada hari sebelumnya ditutup pada 8.998/9.008 per dolar AS.

Sentimen positif dari aktivitas investor asing di pasar dalam negeri membuat rupiah terus membaik. Pelaku pasar sudah memperkirakan bahwa rupiah akan menembus kebawah 9.000 per dolar AS.

"Kami optimis rupiah akan kembali menguat, karena faktor positif pasar terus mendukungnya," katanya.

Ekonomi Indonesia yang diperkirakan tumbuh di atas enam persen, menurut dia juga memberikan nilai positif terhadap pasar uang, dimana pelaku pasar terus melakukan pembelian terhadap rupiah.

Faktor lain yang juga mendorong rupiah menguat, karena krisis politik di Thailand mengakibatkan pelaku asing menempatkan dananya di pasar Indonesia.

"Kami optimis rupiah akan terus menguat hingga menjauhi angka 9.000 per dolar, asalkan Bank Indonesia (BI) membiarkan rupiah bergerak tergantung pasar," katanya.

Kostaman Thayib mengatakan, BI kemungkinan akan kembali masuk pasar, karena posisi rupiah yang berada di bawah angka 9.000 per dolar akan mengurangi pendapatan ekspor Indonesia.

Karena itu, BI akan masuk pasar dan melakukan intervensi untuk mendorong rupiah kembali di atas angka 9.000 per dolar, katanya.

Pengamat pasar uang Aviliani mengatakan, rupiah sebenarnya sudah berada di angka 8.300 per dolar, kalau BI tidak melakukan intervensi.

"Kami melihat BI terus berada di pasar dan akan melakukan intervensi apabila dikatakan perlu untuk mencegah kenaikan mata uang Indonesia itu," katanya yang juga salah seorang anggota komisaris Bank BRI.

(T.h-CS/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010