Pertarungan antara 'Selecao' Brazil kontra 'Selecao das Quinas' Portugal di Durban 25 Juni mendatang menjanjikan laga kelas dunia dan kiprah pemain kelahiran Brazil dalam merah seragam Portugal akan menjadi tontonan menarik.
Anderson Luis de Souza atau Deco memang selalu terperangkap dalam polemik menjelang pertarungan dua negara yang masih punya kedekatan dalam budaya sepak bola itu.
Lahir di Sao Bernardo do Campo di negara bagian Sao Paulo mantan gelandang Barcelona itu mendarat di Portugal pada tahun 1997 pada usia 20 tahun dan menetap di sana sampai 2004.
Kontrovesi berawal pada Maret 2003 ketika teman senegara Deco, Luiz Felipe Scolari, melatih tim nasional (timnas) Portugal dan memanggil Deco bergabung dengan skuadnya menjelang laga persahabatan melawan Brazil.
Bermain sebagai pengganti di laga itu, Deco justru mencetak gol penentu kemenangan 2-1 Portugal atas negara kelahirannya itu. Tragedi bagi Brazil juga berulang di London February 2007 ketika Deco membawa Portugal mengatasi Brazil 2-0.
Deco juga menjadi saksi ketika Brazil melibas Portugal 6-2 di Brasilia.
Menjelang pertarungan bulan Juni nanti, FIFA.com meminta Deco mengomentari peluang Portugal di Afsel dan menjelaskan keberhasilan mereka mencapai empat besar di Piala Dunia 2006 di Jerman.
FIFA.com: Deco, Anda merupakan bagian dari tim Portugal ketika mencapai emapt besar di Piala Dunia 2006. Apa yang Anda ingat dari turnamen itu?
Deco: Piala Dunia itu berbeda, itu adalah impian terbesar seorang pemain timnas, tidak ada yang bisa dibandingkan dengan itu. Saya telah mengeluarkan kemampuan terbaik saya, tetapi kompetisi itu juga adalah sebuah perjuangan ketika saya harus cedera di laga pertama yang kemudian menyulitkan saya mengeluarkan penampilan terbaik saya.
Tetapi saya benar-benar ingat itu adalah Piala Dunia yang luar biasa bagi kami. Kami bermain bagus di semi final dan kalah dari Perancis hanya karena sebuah gol. Tetapi secara umum itu adalah Piala Dunia yang luar biasa.
FIFA.com: Apa perbedaan utama skuad yang berangkat ke Jerman 2006 dengan yang berangkat ke Afsel 2010, baik dari segi pemain maupun kedua pelatih, Luiz Felipe Scolari dan Carlos Queiroz?
Deco: Banyak pemain dari skuad 2006 yang tidak kembali tampil di 2010, jadi akan ada banyak pemain yang tampil untuk pertama kalinya di kompetisi itu. Saya pikir kualitasnya sama-sama tinggi, walaupun kami tidak punya tingkat pengalaman yang sama.
Perbedaannya jika Felipao (Scolari) pernah memenangkan Piala Dunia bersama Brazil dan mengantar Portugal mencapai Final Piala Eropa 2004, maka ini adalah kompetisi besar pertama yang dihadapi Queiroz.
Tetapi ia adalah pelatih yang luar biasa yang dibekali dengan banyak pemain hebat dalam skuadnya. Itulah sebabnya saya yakin kami telah memiliki semua bahan yang dibutuhkan untuk sukses. (Ber/A024)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010