Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR, Abdul Muhaimin Iskandar, mengatakan pesantren di Indonesia telah memberikan jalan keluar di tengah pandemi Covid-19 di Indonesia, ketika pembelajaran jarak jauh (PJJ) sejauh ini tidak efektif.
Kendati demikian, dia melihat masyarakat tetap solid mendukung kebijakan pemerintah saat ini sehingga bangsa Indonesia tetap eksis, mandiri, kuat, dan mampu menjalankan semua aktivitas yang dilakukan dengan baik.
“Kekuatan ini yang tidak dimiliki negara lain. Pemerintah juga berbuat baik dengan kebijakan-kebijakan nya. Karena itu, mari kita mensolidkan barisan dan kekompakan, InsyaAllah dengan itu bisa meredam COVID-19,” kata dia dalam acara 'Gus Ami menyapa Petani, Nelayan, UMKM, dan Guru/Santri Demak' secara virtual, Selasa (17/11).
Ia mengatakan, parlemen akan mendorong pemerintah mengantisipasi darurat pendidikan itu secara baik.
Baca juga: Wali kota turun tangan atasi siswa tak ujian karena tak punya ponsel
Oleh karena itu, dia meminta kepada Esti'anah dan Ali Makhsun yang akan maju sebagai pasangan calon bupati dan wakil bupati Demak, untuk dapat melihat pendidikan sebagai prioritas, khususnya pendidikan pesantren. "Demak harus menjadi contoh bagi Indonesia dan negara lain,” kata dia.
Ia juga sudah meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, untuk melihat langsung ke lapangan serta bertindak mengatasi darurat pendidikan itu.
Kedua, darurat ekonomi. Ia mengatakan, darurat ekonomi perlu diantisipasi baik oleh pemerintah maupun pelaku usaha dan lembaga pendidikan yang mencetak kapasitas dan pelaku usaha sebanyak mungkin.
Baca juga: Psikolog: Belajar via daring berpotensi munculkan stres pada anak
Ia mengingatkan, setiap industri yang macet saat ini akan mengakibatkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), sehingga daya beli masyarakat pun menurun.
“Bu Esti, saya minta Usaha Kecil dan Menengah harus menjadi motor penggerak ekonomi di Demak. Saya juga mendorong pesantren mencetak wirausahawan sebanyak mungkin. Negara maju jika 2,5 persen penduduknya adalah pengusaha,” tutur dia.
Ketiga, krisis pada sektor-sektor yang rawan, baik krisis ekonomi yang bisa berdampak pada ketimpangan maupun krisis sosial yang menyebabkan kekerasan, perpecahan, dan kriminalitas yang meningkat.
Ia mengatakan saat ini tidak ada pilihan untuk menyelesaikan persoalan itu selain dengan menggalakkan infaq, sodaqoh, dan zakat.
Baca juga: Alasan anak lebih aman belajar dari rumah selama pandemi
Ketiganya, menurut ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, mampu menjadi solusi bagi krisis sosial di tengah pandemi Covid-19.
Ia menilai bangsa Indonesia akan mampu membangun kekuatan bangsa untuk bertahan dalam situasi sulit ini melalui solidaritas, bahu membahu, serta saling menopang satu sama lain.
“Saya menginstruksikan kader PKB menjadi motor mengoptimalkan kebijakan infaq, zakat, dan sodaqoh di Demak. Dan Insya Allah kalau pasangan nomor 1 ini menang, semua itu akan kita atasi,” kata dia.
Dalam kesempatan itu, hadir secara virtual Nelayan Bonang, Petani Dempet, Guru ngaji di Mranggen, dan pelaku UMKM di Pasar Wonosalam.
Hadir pula Sekretaris Fraksi PKB DPR, Fathan Subchi, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Jawa Tengah, KH Yusuf Chudlory, dan Sekretaris DPW Jawa Tengah, Sukirman.
Baca juga: Pengalaman pembelajaran jarak jauh kepala SMP di Yogyakarta dibukukan
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020