Sleman  (ANTARA News) - Pihak Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga Kabupaten Sleman menduga turunnya persentase kelulusan ujian nasional SMA/MA dan SMK pada 2010 karena siswa terkecoh bocoran jawaban yang beredar menjelang ujian.

"Ada kemungkinan turunnya persentase kelulusan ujian nasional (UN) tahun ini akibat siswa terpengaruh bocoran jawaban yang beredar di kalangan peserta menjelang pelaksanaan ujian," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Suyamsih, Senin.

Menurut dia, adanya bocoran jawaban yang beredar melalui layanan pesan singkat (SMS), menyebabkan siswa lengah dan tidak percaya diri.

"Karena merasa mendapatkan kunci jawaban, akhirnya daya juang mereka kendor dan tidak belajar dengan intensif, sehingga justru hasilnya jelek," katanya.

Ia mengatakan dari hasil UN tingkat SMA/MA dan SMK di Kabupaten Sleman pada 2010, secara umum nilai kelulusannya menurun dibanding tahun sebelumnya.

Menurut dia, tiga SMA di Sleman yang siswanya lulus 100 persen itu adalah SMA Negeri I Sleman, SMA Sulaiman, dan SMA Mandala Bakti.

"Tetapi, ada dua SMA di Sleman yang tidak lulus 100 persen, yaitu SMA Bina Tama Mlati dengan jumlah peserta ujian 16 siswa, dan SMA IKIP Veteran Ngemplak dengan jumlah peserta ujian 38 siswa," katanya.

Seluruh siswa SMA Bina Tama di Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman yang ikut UN tahun ini tidak lulus 100 persen, atau semuanya gagal.

"Dari 20 siswa kelas III, 16 siswa di antaranya mengikuti ujian nasional tahun ini, dan empat lainnya mengundurkan diri. Namun, dari 16 siswa yang mengikuti UN itu, semuanya tidak lulus," kata Pelaksana harian (Plh) Kepala Sekolah SMA Binatama Sleman Jati Pamulatsih.(V001/M008)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010