Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh menyampaikan, kebanyakan peserta UN SMA/MA 2010 yang mengulang adalah pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Biologi.
"Mungkin anda terkejut. Ternyata Bahasa Indonesia dan Biologi," kata Mendiknas menjawab pers usai melantik Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Prof Dr Bedjo Sujanto, MPd di Gedung Perpustakaan UNJ, Jakarta, Senin.
Data Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional (Puspendik Balitbang Kemdiknas) dari total peserta UN SMA/MA 2010 sebanyak 1.522.162 siswa, terdapat 154.079 siswa yang mengulang. Peserta yang mengulang diberi kesempatan mengikuti ujian ulangan pada 10-14 Mei 2010.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 99.433 siswa atau 64,5 persen mengulang satu mata pelajaran. "Kami melakukan analisis, sebagian besar, 64 persen lebih itu, satu mata pelajaran yang tidak lulus," kata Mendiknas.
Lebih lanjut Mendiknas menyampaikan, mata pelajaran yang diulang diantaranya adalah Matematika, Bahasa Indonesia, dan Biologi. "Kalau dia mengulang hanya satu mata pelajaran, itu kesempatan untuk lulusnya tentu jauh lebih tinggi," katanya.
Mendiknas mengajak kepada para kepala sekolah, kepala dinas, dan siswa yang mengulang untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian ulangan. "Yang penting satu masih ada kesempatan ujian ulang tanggal 10-14 Mei nanti," katanya.
Mohammad Nuh mengatakan penyebab ketidaklulusan siswa ini karena banyak hal sebagai bagian dari cerminan dari sekolah masing-masing sehingga Mendiknas meminta sekolah segara melakukan evaluasi diri.
Ia menyebutkan, penyebab ketidaklulusan diantaranya karena proses belajar mengajar yang tidak maksimal, kesadaran murid yang rendah, dan infrastruktur, serta sarana prasarana yang kurang memadai.
"Dari situlah kami sedang melakukan evaluasi analisis secara mendalam, sehingga segera kami bisa melakukan intervensi kebijakan," katanya.
Mendiknas lebih lanjut menyampaikan, hasil UN penting untuk pemetaan dan pemetaan itu baru memiliki makna kalau dilakukan intervensi kebijakan. Mendiknas mencontohkan, hasil kelulusan siswa di Provinsi Gorontalo pada tahun lalu tinggi, tetapi sekarang turun menjadi sekitar 54 persen.
Pemerintah, lanjut Mendiknas, juga berkomitmen mulai 2010 akan mengerahkan sumber daya ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) "Tidak semua Indonesia bagian timur, tetapi ke daerah yang memang petanya sudah jelas kurang," ujarnya.
Sementara, terkait menurunnya tingkat kelulusan sekitar empat persen dibandingkan tahun lalu, Mendiknas meminta untuk tidak terlalu merisaukan karena ada ujian ulangan. Selain itu, siswa yang paling banyak tidak lulus hanya pada satu mata pelajaran.
Mendiknas meminta kepada para guru untuk memberikan dan menumbuhkan optimisme, serta memberikan bimbingan remediasi agar bisa lebih tinggi kelulusannya.(Z003/E001)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010