Jakarta (ANTARA) - Penyidik Polda Metro Jaya terkendala minimnya kamera tersembunyi atau "closed circuit television" (CCTV) guna menyelidiki pembegalan terhadap anggota TNI saat bersepeda di Bintaro Jaya Sektor 7, Tangerang Selatan pada Sabtu (14/11).
"Ada sedikit kesulitan di CCTV, karena di situ tanah kosong," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Senin.
Yusri juga mengatakan saksi mata yang melihat kejadian tersebut sangat minim, namun pihak kepolisian masih mengupayakan melalui olah tempat kejadian perkara guna mengungkap kasus kejahatan itu.
"Saat ini kami masih melakukan olah TKP," ujarnya.
Kejadian begal sepeda yang menimpa perwira TNI berpangkat kolonel tersebut terjadi pada Sabtu sekitar pukul 07.00 WIB.
Saat melintas di rute tersebut korban dipepet oleh dua pelaku yang menggunakan sepeda motor dan langsung merampas barang milik korban.
Aksi brutal pelaku membuat korban terjatuh hingga tak sadarkan diri, kemudian tersangka membawa barang-barang milik korban. Korban pun akhirnya ditolong oleh warga sekitar dan dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Kejadian pembegalan terhadap perwira TNI bukan kejadian pertama, sebelumnya Kolonel Marinir Pangestu Widiatmoko saat bersepeda di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Pangestu menjadi korban begal saat bersepeda di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat atau tepat di seberang Kementerian Pertahanan pada Senin pagi sekitar pukul 06.45 WIB.
Dua pelaku pembegalan terhadap Kolonel Pangestu berhasil dibekuk Polda Metro Jaya dan satu orang menyerahkan diri karena takut ditembak.
Baca juga: Anggota TNI kembali dibegal saat bersepeda di Bintaro
Baca juga: Seorang lagi pelaku begal perwira marinir diminta untuk serahkan diri
Baca juga: Pelaku begal perwira Marinir menyerahkan diri karena takut ditembak
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2020