ruangan (AC) dari Baznas/Bazis DKI Jakarta.
Pelatihan ini merupakan kolaborasi bersama Dinas Ketenagakerjaan, Transmigrasi dan Energi (Disnakertrans-E) DKI Jakarta, kata Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta Edi Kurniadi ditemui di Rutan Kelas I Salemba, Senin.
"Ini dalam rangka memberikan bekal keterampilan bagi warga binaan, walaupun itu hanya sebagian kecil yang dapat pelatihan dibandingkan jumlah warga binaan lainnya. Ini tentu sangat bermanfaat dan berharga karena keterampilan itu dapat berguna," katanya.
Sebanyak 40 warga Rutan Kelas I Salemba itu memulai masa pelatihan keterampilan tata graha maupun teknik pendingin pada Selasa (17/11) dari Pusat Pelatihan Keterampilan Daerah (PPKD) Jakarta Pusat.
Edi mengharapkan ke depannya pelatihan keterampilan serupa bagi warga binaan rumah tahanan ataupun lembaga pemasyarakatan dapat ditingkatkan kapasitasnya dan berkelanjutan.
Baca juga: Kejati fasilitasi 300 "rapid test" untuk tahanan Rutan Pondok Bambu
Baca juga: Lapas dan rutan di Jakarta kelebihan ambang batas tampung Sekretaris Disnakertrans-E DKI Jakarta Hedy Wijaya mendukung jika nantinya warga binaan Rutan Salemba yang mengikuti pelatihan dari PPKD itu dapat membuka lowongan pekerjaan usai menjalani masa tahanannya.
"Insya Allah semua yang ikut pelatihan keterampilan, habis dari sini bisa berwirausaha dan membuka lapangan pekerjaan yang baru," ujar Hedy.
Ketua Baznas/Bazis DKI Jakarta KH Ahmad Luthfi Fathullah menyebutkan biaya pelatihan bagi warga binaan Rutan Kelas I Salemba itu seluruhnya dibiayai oleh Baznas/Bazis DKI Jakarta.
"Pelatihan ini benar-benar kami yang tanggung. Manfaatnya untuk teman-teman di Rutan Salemba yang menjadi mustahik," ujar Luthfi.
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020