salah satu desa penyangga kawasan situs purbakala patiayam
Kudus (ANTARA) - Sebanyak tujuh desa penyangga Situs Patiayam di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, didorong untuk ikut menyelamatkan fosil purba yang ditemukan di kawasan Situs Patiayam karena hampir setiap tahun ada laporan dari warga yang menemukan fosil purba.
"Kami mencatat di kawasan Situs Patiayam memang terdapat tujuh desa yang menjadi penyangga dan tersebar di Kecamatan Jekulo dan Dawe," kata Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus Lilik Ngesti Widiasuryani ditemui di sela-sela sosialisasi Museum Situs Purbakala Patiayam di Kudus, Senin.
Hadir pada acara tersebut, yakni kepala desa, camat, komunitas, dan OPD terkait dengan menghadirkan Kepala dan Pamong Budaya Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, hingga Kurator Museum Ranggawarsita Semarang.
Ia mengungkapkan ketujuh desa tersebut, yakni Desa Rejosari dan Kandangmas (Kecamatan Dawe) serta Desa Terban, Honggosoco, Gondoharum, Klaling, dan Tanjung Rejo (Kecamatan Jekulo).
Baca juga: Fosil gading gajah ditemukan di Situs Patiayam
Baca juga: BPSMP Sangiran manfaatkan bahan alami untuk konservasi fosil purba
Dengan adanya dukungan tujuh desa penyangga, diharapkan nantinya ada pengembangan wisata di semua desa penyangga.
"Silakan memanfaatkan aset budaya yang ada untuk mempromosikan potensi desanya masing-masing," ujarnya.
Adapun tujuan digelarnya sosialisasi ini, kata dia, terkait Situs Purbakala Patiayam yang berada di dua kecamatan di Kudus, yakni Kecamatan Dawe dan Jekulo ini sudah menjadi ketetapan sebagai museum terdaftar di tingkat nasional sejak tahun 2019, dan sudah memiliki 10.000 lebih koleksi fosilnya.
Untuk itulah, dia mengajak masyarakat di desa penyangga untuk turut menyelamatkan fosil purba jika ditemukan di kawasan situs.
Melalui acara tersebut, diharapkan bisa menarik minat masyarakat untuk mengunjungi Museum Situs Purbakala Patiayam sebagai wisata edukasi.
"Jika menjadi desa wisata, juga bisa menjadikan ikon dengan aset sebagai salah satu desa penyangga kawasan situs purbakala patiayam," ujarnya.
Baca juga: Puluhan penemu fosil purba di Kudus mendapatkan kompensasi
Baca juga: BPSMP Sangiran teliti temuan fosil di Ngawi
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020