Pada saat penghitungan suara dan suasana tegang ditengah persaingan ketat antara dua calon ketua umum, MS Kaban dan Ali Mochtar Ngabalin, Senin (26/4) dini hari, tiba-tiba panitia penghitungan suara menyebut nama Susno Duadji.
Ternyata salah seorang muktamirin justru menulis nama mantan Kabareskrim Mabes Polri itu di kertas yang disediakan panitia untuk memberikan suara.
Hal itu tak pelak membuat suasana pemilihan yang berlangsung tegang menjadi sedikit mencair. Bahkan para muktamirin tidak bisa menahan gelak-tawa mereka dengan kejadian itu, sehingga membuat suara menjadi riuh-rendah.
"Suara ini batal," ujar panitia penghitungan suara.
Tidak hanya sekali, nama Susno Duadji bahkan kembali muncul pada saat penghitungan suara mendekati akhir dan suara itu kembali dinyatakan batal.
Namun keriuhan yang ditimbulkannya tidak semeriah yang pertama, karena pada saat itu MS Kaban sudah dipastikan keluar sebagai pemenang mengalahkan pesaingnya Ali Mochtar Ngabalin.
Selain nama Susno Duadji, ada juga muktamirin yang menuliskan "KPK" di kertas suara dan suara itu juga dinyatakan batal.
Kejadian itu sempat membuat kesal sebagian muktamirin. "Masa ada yang memilih Susno dan KPK. Ini namanya main-main. Masa muktamar yang merupakan ajang tertinggi di partai ini dijadikan arena main-main. Gak benar ini," ujar salah seorang muktamirin.
Pada akhir penghitungan suara, MS Kaban dinyatakan sebagai pemenang dan kembali dinobatkan sebagai Ketua Umum DPP PBB periode 2010-2015. Ia berhasil meraih 325 suara dukungan, sementara Ngabalin hanya kebagian 123 suara dukungan.
(R014/B010)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010