Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Hasil Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), Madarasah Aliyah (MA) sederajat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Kalimantan Tengah, rencananya akan diumumkan pada 27 April 2010 mendatang.
"Meski telah dijadwalkan akan disampaikan pada 27 April 2010 mendatang, namun hingga sekarang belum ada keterangan pasti dari kementrian pendidikan nasional," kata Kepala Bidang Sekolah Menengah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kotim, Calon I Ranggon, di Sampit, Senin.
Dikatakannya, Disdikpora Kotim tahun ini menargetkan tingkat kelulusan di Kotim bisa mencapai 100 persen, target tersebut dinilai tidak terlalu muluk-muluk karena pada tahun sebelumnya tingkat kelulusan sudah mencapai 98 persen.
Menurut Ranggon, target tersebut besar kemungkinan akan tercapai, sebab UN tahun ini sangat berbeda dengan tahun sebelumnya yang membuat berbeda adalah UN tahun ini terbagi atas dua bagian yakni UN utama dan UN ulangan.
Bagi siswa peserta ujian yang tidak lulus UN utama, katanya, akan mengikuti UN ulangan, jadi peluang siswa yang tidak lulus sangat kecil, kecuali mereka tidak mengikuti UN utama dan UN ulangan.
"Untuk UN tahun ini memang berbeda dengan pelaksanaan UN sebelumnya, karena tahun ini diberikan ujian ulang kepada peserta UN yang gagal atau tidak mengikuti UN sebelumnya, sehingga ada kesempatan kembali kepada peserta yang gagal atau yang tidak lulus atau yang dianggap belum memenuhi syarat," katanya.
Sedangkan pada tahun-tahun lalu, bagi siswa yang tidak lulus UN tidak diberi kesempatan lagi untuk ujian ulang, melainkan hanya bisa dimungkinkan untuk mengikuti ujian penyetaraan pada Paket C.
Ranggon mengungkapkan, UN ulangan akan digelar selama empat hari dan rencananya akan digelar dua pekan setelah hasil UN utama diumumkan atau akan digelar sekitar 10 hingga 13 Mei 2010 mendatang.
"Mengenai pengawas ruangan UN nantinya akan diserahkan sepenuhnya ke masing-masing sekolah. Pihak sekolah yang menentukan jumlah pengawas ruangan dan untuk sementara ini masih belum diketahui jumlah karena jumlah siswa yang tidak lulus UN utama juga belum diketahui," terangnya.
Meski belum diketahui berapa banyak ruangan yang akan digunakan, diharapkan pihak sekolah dapat mempersiapkan mulai sekarang agar pada saatnya nanti pengawas ruangan sudah siap. (Ant/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010