Wartawan ANTARA di Banda Aceh melaporkan, penggerebekan yang terjadi sekitar 17.30 WIB itu petugas berhasil mengamankan seorang wakil kantor "DK PBB" bersama dengan 150 lembar bendera beberapa negara dan tiangnya.
Polisi juga menyita sejumlah dokumen di kantor yang kini telah diberi garis polisi. Sejumlah barang bukti seperti dukumen dan seorang yang diamankan, telah dibawa ke Mapolda Aceh, untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Farid Ahmad yang dikonfirmasi membenarkan adanya penggerebekan rumah yang diduga dijadikan sebagai kantor DK PBB gadungan tersebut.
"Kita sudah mengamankan sejumlah orang beserta dokumen dan bendera negara lainnya, guna dilakukan penyidikan lebih lanjut," jelasnya.
Salah seorang, atas nama Marzuki Abdullah (36), warga Kabupaten Aceh Utara, sudah ditetapkan sebagai tersangka, sedangkan lainnya masih sebagai saksi.
Farid menyatakan, pihak kepolisian menahan beberapa orang untuk dimintai keterangan.
Sebelumnya, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf juga tampak kaget ketika mendatangi satu unit rumah yang disebut-sebut sebagai kantor DK PBB tersebut di Aceh.
"Saya sendiri tidak tahu tentang itu. Biarkan aparat keamanan yang menyelidikinya," kata gubernur ketika meninjau lokasi rumah berlantai dua di Blower Kota Banda Aceh, Sabtu.
Ia dan aparat Polda Aceh mempertanyakan keberadaan kantor "DK PBB" meski beberapa staf di kantor itu mengaku memiliki mandat resmi untuk mendirikan perwakilan di Aceh.
Saat diteliti sejumlah dokumen seperti surat-surat dan stempel serta atribut mirip "DK PBB" itu diduga kuat dipalsukan karena dibuat di kantor tersebut.
Di rumah kontrakan tersebut tampak ada sejumlah laki-laki perempuan dan mengaku sebagai pekerja "DK PBB" di Aceh.
Terlihat sudah disiapkan sekitar 156 tiang di lantai dua rumah tersebut yang direncanakan akan dipasang bendera dari berbagai negara di dunia.
Menurut pengakuan mereka, kantor tersebut akan dipeusijuek (tepungtawari) pada 26 April 2010.
Di kantor itu terdapat puluhan pemuda dan orang tua yang di kantong bajunya tergantung kartu identitas (ID Card) lambang PBB berwarna biru.
Marzuki Abdulah yang mengaku sebagai wakil Kepala Kantor "DK PBB", sementara mandat sebagai Ketua adalah Nurdin Jalil.
"Pak Nurdin Jalil adalah penerima mandat resmi dari DK PBB dan menjabat sebagai ketua. Saya diangkat sebagai wakilnya di Aceh. Kami bekerja untuk bangsa-bangsa di dunia," kata dia.
Sementara Ketua Pemuda Blower, Iyan, menyatakan rumah tersebut milik Jafar yang sudah setahun dikontrak oleh Nurdin Jalil.
"Awalnya saya dan masyarakat tidak menyangka kalau rumah itu akan dijadikan sebagai kantor perwakilan `DK PBB`. Kami tidak tahu aktivitas mereka selama setahun ini," kata dia menjelaskan.
Warga lainnya menyatakan ada keanehan keberadaan orang-orang di kantor itu. "Kami sering melihat mereka berkumpul setiap waktu hendak shalat Jumat," kata warga lainnya.
(IFL/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010