"Kabinet memutuskan untuk melanjutkan persiapan penting bagi pelaksanaan pemilihan umum dewan daerah di Tepi Barat pada 17 Juli," kata pemerintah Fayyad dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan di kota Ramallah.
Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza tiga tahun lalu dari pasukan yang setia pada Presiden Mahmoud Abbas. Kedua pihak sejak itu terlibat dalam permusuhan terbuka.
Pemilihan umum legislatif dan presiden yang akan diadakan pada Januari oleh Abbas dibatalkan karena Hamas melarang penduduk Gaza mengambil bagian.
Rencana Mesir yang bertujuan mengakhiri perpecahan Palestina itu menetapkan pemilihan umum legislatif dan presiden pada Juni. Pemimpin Fatah, Abbas, yang didukung Kairo, menandatangani dokumen tersebut, namun Hamas menolaknya.
Palestina terakhir kali mengadakan pemilihan umum daerah pada 2005, beberapa saat menjelang pemilu legislatif dimana Hamas mengalahkan Fatah.
Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.
Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut dibloklade oleh Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas.
Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris. (M014/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010