Pekanbaru (ANTARA News) - Warga Desa Batang Kumu, Kecamatan Tambussai, Riau menduga perusahaan perkebunan kelapa sawit berada dibalik penyerangan, pengrusakan dan pembakaran 40 unit rumah warga di desa itu pada Sabtu, (24/4) siang.
"Kami yakin pihak perusahaan berada di balik penyerangan itu, karena mereka `ngiler` (tertarik, red) dengan lahan pertanian yang kami miliki," ujar M Nasir Sihotang, warga Desa Batang Kumu ketika dihubungi ANTARA di Pekanbaru, Minggu.
Perusahaan perkebunan yang dimaksud, jelasnya, yakni PT Mazuma Agro Indonesia (MAI) yang telah memiliki lahan di Kecamatan Hutaraja Tinggi, Padang Lawas, Sumut dan ingin "menguasai" lahan milik warga Desa Batang Kumu yang bertani palawija di desa tetangga.
Menurutnya, perusahaan perkebunan kelapa sawit itu ingin memperluas areal perkebunan ke lahan pertanian milik warga Desa Batang Kumu yang berada di Desa Sungai Korang, Hutaraja Tinggi dengan luas areal sekitar 500 hektar.
Untuk memuluskan niatnya itu, diduga MAI telah melakukan cara-cara yang tidak terpuji termasuk dengan menakut-nakuti warga desa agar mereka minggat dari lahan pertanian yang berada di wilayah perbatasan Riau-Sumatera Utara (Sumut) itu.
Seperti kejadian yang dialami warga Desa Batang Kumu pada Sabtu, (24/4), pukul 14.00 WIB ketika bertani di Desa Sungai Korang dierang oleh sekitar 300-an orang dari enam desa di Kecamatan Hutaraja Tinggi membawa senjata tajam dan bensin kemudian merusak serta membakar sedikitnya 40 rumah.
Warga yang menjadi korban penyerangan dari enam desa di Kabupaten Padang Lawas itu yakni Desa Sungai Korang, Hutaraja Tinggi, Menanti Sosa Jae, Panyabungan, Pasar Panyabungan, dan Desa Aliaga tidak berani melakukan perlawanan karena selain kalah jumlah, para pelaku penyerangan juga membawa senjata tajam.
"Walhasil kami hanya bisa melihat rumah dan harta benda kami dibakar oleh mereka, sedangkan sebagian warga desa yang menjadi korban memilih untuk mengamankan diri dan keluarga dengan mengungsi ke kampung tetangga." ujarnya.
Meski demikian kondisi wilayah perbatasan Riau-Sumut itu berangsur-angsur mulai terkendali menyusul aparat kepolisian yang turun ke lokasi mengamankan dan melindungi warga desa.
Hingga kini pihak kepolisian setempat masih melakukan penyelidikan terhadap penyebab penyerangan dan para pelaku penyerangan yang mengakibatkan sedikitnya 40 rumah berikut berikut harta benda warga Desa Batang Kumu hangus dibakar.
"Kita sifatnya membantu dan melakukan pengamanan terhadap warga setempat, sedangkan pengusutan perkjara dilakukan Polres Tapanuli Selatan, Sumut karena kejadian perkara berada di wilayah hukum mereka," Kabid Humas Polda Riau, AKBP Zulkifli.(Ant/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010