Bogor (ANTARA News) - Ada pohon aneh di Kebun Raya Bogor, itulah kesan yang didapat Siti Nuroktafiani (15) salah satu dari 120 peserta acara Exploring Diversity of Nature, Minggu.
Kesan itu diucapkannya di depan para peserta usai mengikuti wisata flora besama-sama rekannyanya di Kebun Raya Bogor, setelah ditanya oleh salah satu kakak pelatih yang membining mereka.
"Banyak hal-hal baru dan aneh yang saya lihat disini, ada pohon aneh yang saya baru liat hanya ada di Kebun Raya," katanya.
Siti merasa aneh melihat salah satu pohon yang tingginya mencapai 70 meter dan ia tidak nama pohon tersebut.
"Saya aneh lihat pohon itu kok tinggi sekali, saya belum pernah lihat sebelumnya. Ada juga beberapa jenis tanaman yang saya belum tau apa fungsinya," ungkap dara yang mengaku sudah beberapa kali ke Kebun Raya Bogor.
Siti merasa bersyukur dapat ikut dalam kegiatan memperingati hari bumi yang diselenggarakan Kebun Raya Bogor bersama Komunitas anak muda peduli lingkungan, JERAMI, PILI dan Teens Go Green. Karena keanehan yang diterimannya dapat diketahuinya.
Setelah diberitahu, Siti tak lagi terheran-heran dan kini dia tahu bahwa pohon itu bernama pohon Komposa Eksosa atau lebih dikenal dengan istilah pohon Kompas.
Pohon kompas nama lain dari pohon Raja, raja dari segala pohon yang berasal dari Provinsi Kalimantan. Pohon tersebut dijuluki pohon kompas karena ukurannya yang cukup besar dan tinggi.
"Pohon itu sering dijadikan penentu arah bagi masyarakat yang bila berada di dalam hutan," atanya setelah mendapat pengetahuan mengenai pohon tersebut.(ANT/A038)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010
bakar dari kayu. Apa lagi kalau mau sunatan
atau perkawinan perlu begitu banyak bahan bakar dari kayu yang di rombak dari lingku-
ngan perkebunan. Apakah pem. pernah mem-
perhatikan masalah ini?..Dan apa solusinya.