Pebalap berusia 35 tahun asal Inggris itu, sekarang menjadi pebalap tersukses Formula 1 sepanjang sejarah, menyamai rekor tujuh titel Michael Schumacher namun dengan jumlah kemenangan, pole position dan podium yang lebih banyak.
"Saya tahu sering saya bilang ini melampaui impian terliar saya tapi saya rasa seumur hidup saya mungkin saya telah bermimpin setinggi in," kata Hamilton setelah menambah kemenangan ke-94 dalam karirnya.
"Ini terasa tak masuk akal. Saya ingat menonton Michael memenangi semua kejuaraan itu... tujuh tidak terbayangkan."
Baca juga: Hamilton raih titel ketujuhnya di F1 dengan kemenangan di Turki
Hamilton terisak-isak ketika bicara lewat radio setelah melintasi garis finis dan merasa emosional ketika ia teringat keluarga dan semua orang yang telah membantunya.
"Tangis saya pecah dan kemudian saya tidak bisa keluar dari mobil karena saya tidak percaya itu.
"Saya tidak ingin kaca helm terbuka dan orang-orang melihat air mata mengucur dan semuanya karena saya selalu mengatakan saya tidak akan pernah membiarkan kalian melihat saya menangis."
Baca juga: Hamilton samai rekor tujuh titel Schumacher, berikut perbandingannya
Ketika ditanya akankah ada batas, delapan, sembilan atau sepuluh titel, Hamilton mengindikasikan ia tidak akan berhenti di angka tujuh saja.
"Tidak ada akhir dari apa yang bisa kami lakukan bersama, saya dengan tim ini," kata dia.
"Saya merasa sepertinya saya baru saja mulai, ini sangat aneh. Saya merasa luar biasa secara fisik dan mental.
"Tahun ini menjadi tahun terberat mungkin untuk jutan orang dan saya tahu hal-hal tidak selalu terlihat baik di sini dan di panggung yang lebih besar tapi ini tidak jauh berbeda bagi kami para atlet.
"Saya sangat berharap tahun depan lebih baik dan saya ingin tetap tinggal.
"Saya masih memiliki tiga balapan ke depan yang ingin saya menangi. Kami akan menangi itu. Saya yakin.
Baca juga: Perjalanan hidup Hamilton hingga gelar juara dunia ketujuhnya
Meski demikian, Hamilton merasa masih ada hal yang bisa dilakukan Formula 1, seperti memberi perhatian soal masalah hak asasi manusia dan menjadi olahraga yang berkelanjutan.
"Saya ingin membantu Formula 1, saya ingin membantu Mercedes dalam perjalanan itu," kata dia.
Baca juga: Vettel sebut Hamilton "pebalap terhebat di era kita"
Baca juga: Hamilton harap rekor tujuh titel dorong generasi muda bermimpi besar
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2020