London (ANTARA News) - Al Qaida di Irak membenarkan dalam pernyataan yang disiarkan di Internet, bahwa dua dari pemimpin mereka tewas dalam serangan gabungan sepekan lalu oleh pasukan Amerika Serikat dan Irak.
Terbunuhnya pemimpin Al Qaida di Irak, Abu Ayyub al-Masri dan Abu Omar al-Baghdadi, diakui pimpinan cabang mereka dari Negara Islam Irak (ISI), yang dipersalahkan melakukan serangkaian pemboman balasan baru-baru ini yang menewaskan sedikitnya 56 orang di daerah Syiah, Baghdad, Jumat.
Pernyataan Al Qaida, yang disiarkan di forum Internet Islamis dan diterjemahkan Ahad oleh Kelompok Intelijen SITE, mengutip Abu al-Walid Abd al-Wahhab al-Mashadani, diketahui sebagai menteri syariah pada ISI.
Seperti dikonfirmasikan bahwa Masri, juga dikenal sebagai Abu Hamza al-Muhajir, dan Baghdadi tewas dalam satu operasi militer pada 18 April di Thar Thar, 80 kilometer di barat laut Baghdad.
"Menteri Syariah ISI, Abu al-Walid Abd al-Wahhab al-Mashadani, menjelaskan bahwa kedua pemimpin itu sedang menghadiri satu pertemuan ketika pasukan musuh menyergap mereka dalam pertempuran, dan melancarkan serangan udara di lokasi mereka," kata pernyataan itu.
"Dia mengatakan, bahwa para pengikut perang Salib dan Syiah akan memanfaatkan insiden itu untuk meningkatkan citra tugas keamanan Irak, dan mecitrakan itu adalah kemenangan semu bagi persekutuan musuh setelah insiden yang menelan banyak korban itu dibawa oleh ISI ke Baghdad," kata pernyataan itu, yang tampaknya merujuk pada serangan-serangan bom Jumat lalu.
Masri dan Baghdadi ditemukan tewas di tempat persembunyian mereka di bawah tanah, setelah rumah mereka dihantam oleh rudal serta diserbu oleh pasukan Irak dan AS.
Kematian mereka dianggap sebagai kemunduran besar bagi gerilyawan, pada saat Irak sedang dilanda pertikaian antar kelompok yang lepas kendali setelah serangan 2003 dipimpin AS, namun negara masih terus berjuang untuk menghentikan serangan-serangan bom bunuh diri. (H-AK/S004)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010