targetnya, satu kelurahan satu Qurma

Kediri (ANTARA) - Sekitar 300 orang santri mengikuti seleksi dalam program Quran Massive (Qurma) yang digelar oleh Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, sehingga para peserta baik anak-anak maupun dewasa bisa belajar membaca dan menulis Kitab Suci Al-Quran.

Kepala Bagian Kesra Sekretariat Daerah Kota Kediri Ardi Handoko mengemukakan kegiatan ini merupakan program pendidikan nonformal yang diberikan gratis oleh Pemkot Kediri kepada warganya.

"Sebetulnya program ini sudah diluncurkan pertengahan 2019, pelaksanaan seleksi pengajar harusnya akhir 2019. Tapi karena COVID-19, baru bisa hari ini. Semoga awal tahun 2021, program ini sudah bisa dilakukan, tentu saja dengan melaksanakan protokol kesehatan," kata Ardi di Kediri, Minggu.

Baca juga: Pendidikan Al Quran Bandarlapung masuk kurikulum wajib

Ardi mengungkapkan program Quran Massive ini dibagi menjadi empat bidang yaitu tahfidz, tarjim, tilawatil, dan qod. Keempat bidang tersebut akan diajarkan di tempat pendidikan Al-Quran (TPA) di setiap kelurahan. "Targetnya, satu kelurahan satu Qurma," katanya

Kegiatan seleksi tersebut diselenggarakan dua hari yakni Sabtu-Minggu (14-15/11). Ada sekitar 300 orang yang ikut seleksi. Proses seleksi tersebut juga dilakukan dengan ketat mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.

"Pendaftarnya ada 300 orang, untuk mengisi posisi pengajar empat bidang di 46 kelurahan. Dibutuhkan 184 pengajar Qurma untuk semua kelurahan," kata Ketua Panitia Seleksi Pengajar Qurma Pemkot Kediri M Kharish Fauzi.

Baca juga: Pergantian tahun, Pemkab Kediri gelar khataman Al-Quran

Kharis menambahkan proses seleksi dilakukan dengan panitia yang sudah mempunyai keilmuan di bidangnya masing-masing. Mereka yang lolos seleksi akan langsung dihubungi oleh panitia.

"Sambil jalan, nanti kami lengkapi. Yang penting program sudah berjalan dulu," kata Kharish.

Pendaftaran tersebut dibuka untuk umum. Semua warga Kota Kediri yang memiliki kemampuan di empat bidang tersebut boleh mendaftar secara daring yang dibagikan melalui jejaring sosial Instagram (IG) Pemkot Kediri. Pendaftar rata-rata sudah menguasai bidangnya masing-masing sehingga layak untuk mengajar.

Muhammad Badruzaman (31), salah seorang pendaftar mengaku dirinya ingin berbagi ilmu yang dimilikinya kepada orang banyak. Pemkot Kediri juga sudah memfasilitasi santri seperti dirinya untuk berbagi ilmu.

"Saya mendaftar karena ingin mengajar. Tahu pendaftaran ini dari informasi Pemkot Kediri. Saya ikut mendaftar untuk mengajar di bidang qod," kata Muhammad Badruzaman, asal Kelurahan Jamsaren, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri.

Baca juga: Lapas Kediri perdalam pelajaran agama para tahanan

Pada saat mengikuti seleksi, Muhammad Badruzaman sedang praktik membuat kaligrafi. Ia memang suka dengan seni kaligrafi. Berbagai karya sudah dibuatnya termasuk membuat lukisan kaligrafi dengan berbagai media.

Quran Massive merupakan salah satu program pendidikan nonformal yang diberikan gratis kepada warganya oleh Pemkot Kediri. Program ini juga beriringan dengan English Massive, yang merupakan kursus bahasa Inggris secara gratis dari Pemkot Kediri.

Setiap kelurahan ada satu program English Massive ini, peserta belajar bahasa Inggris gratis baik untuk anak-anak dan dewasa. Program ini juga disambut baik oleh masyarakat dan termasuk siswa yang sudah pandai berbicara bahasa Inggris.

Baca juga: Pati beri tunjangan untuk 12.450 guru TPQ

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020