kegempaan guguran saat ini sering terjadi, namun guguran berupa material vulkanik lama
Magelang (ANTARA) - Aktivitas vulkanik Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta tinggi namun cenderung stabil, kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida.
"Memang kegempaan guguran saat ini sering terjadi, namun guguran berupa material vulkanik lama," kata Hanik usai memantau Gunung Merapi dari Pos Babadan di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Minggu.
Baca juga: Saat cari rumput di lereng Merapi, warga diminta waspada
Ia menyampaikan pascakenaikan level aktivitas Gunung Merapi dari Waspada menjadi Siaga aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih tinggi, namun aktivitas tersebut cenderung stabil.
"Hal tersebut tidak seperti aktivitas kegempaan pada erupsi Gunung Merapi tahun 2010. Dalam beberapa hari terakhir aktivitas guguran sering terjadi, namun guguran itu berasal dari material vulkanik lama," katanya.
Baca juga: PMI kerahkan mobil elektrik ke lokasi terdampak erupsi Gunung Merapi
Baca juga: BPPTKG: Gunung Merapi mengalami 59 kali gempa guguran
Menurut dia, saat ini kubah lava Gunung Merapi belum tampak.
Ia menjelaskan magma Gunung Merapi sudah berada di permukaan, hal ini bisa dilihat dari deformasi atau penggelembungan perut gunung yang mencapai 12 centimeter per hari.
"Deformasi menandakan bahwa badan gunung mengembung akibat terdesak oleh magma," katanya.
Ia mengimbau masyarakat di lerang Gunung Merapi untuk selalu siaga dan mematuhi instruksi pemerintah.
Baca juga: Pemkab Magelang siapkan tambahan tempat pengungsian Merapi
Baca juga: BNPB: Waspadai dampak La Nina terhadap banjir lahar dingin Merapi
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020