Karawang (ANTARA News) - Pelita Jaya berhasil menundukkan Persib Bandung dengan skor 2-1 dalam lanjutan kompetisi Liga Super Indonesia 2009/2010, di Stadion Singaperbangsa, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Sabtu.
Pertandingan tersebut terhenti sekitar dua menit menjelang berakhirnya pertandingan, akibat kerusuhan yang terjadi di area stadion itu.
Walaupun tanpa Barkoui dan Egi Melgiansyah yang tidak bisa bermain karena akumulasi kartu kuning, skuad Pelita Jaya tampil percaya diri menghadapi lawannya. Pelatih Pelita Jaya, Djajang Nurjaman, menduetkan Jajang Mulyana dengan S Marwan dalam pertandingan tersebut.
Dalam pertandingan yang saling menyerang itu, gawang Pelita Jaya yang dijaga Ali Barkah jebol terlebih dahulu oleh pemain depan Persib, Airlangga, pada menit ke-23.
Pemain Persib bernomor punggung 9 itu berhasil menggetarkan gawang Pelita Jaya dengan tendangan kerasnya, setelah berhasil mengecoh pemain depan Pelita Jaya, Tri Ahmad.
Gol Airlangga itu membuat Persib unggul 1-0 atas Pelita Jaya hingga babak pertama berakhir.
Memasuki babak kedua, anak asuh Djajang Nurjaman mencoba keluar dari tekanan pemain Persib. Berbagai serangan yang diciptakan mulai memasuki babak kedua berhasil menciptakan peluang.
Baru pada menit ke-53, S Marwan berhasil mencetak gol setelah wasit memberi hadiah tendangan penalti akibat salah seorang pemain belakang Persib menyentuh bola di kotak penalti. Skor pun berubah menjadi 1-1.
Gol S Marwan yang tercipta melalui tendangan penalti itu cukup meningkatkan semangat skuad Pelita Jaya. Beberapa kali gawang Persib yang dijaga Markus Horison terancam jebol.
Kemudian, pada menit ke-88, umpan dari sayap kanan skuad Pelita Jaya berhasil disempurnakan Khusnul Yakin. Sundulan pemain Pelita Jaya bernomor punggung 16 itu berhasil menggetarkan gawang Persib, hingga merubah skor menjadi 2-1.
Setelah tercipta gol tersebut, terjadi kerusuhan yang melibatkan ofisial dan ribuan suporter, hingga akhirnya pertandingan Pelita Jaya lawan Persib itu terhenti, akibat situasi dan kondisi lapangan yang tidak kondusif. Padahal, waktu masih menyisakan sekitar dua menit.
(KR-MAK/P003)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010