Kabul (ANTARA News/Reuters) - Ledakan yang menewaskan seorang tentara Amerika Serikat dan satu serdadu Afghanistan di pangkalan angkatan darat di Kabul pada pekan ini dilakukan oleh seorang pembom bunuh diri, militer AS mengkonfirmasi kematian itu.

Ini merupakan kali kedua dalam lima bulan seorang gerilyawan berhasil memasuki pangkalan militer tersebut.

Pada Senin, NATO mengatakan salah satu pembom telah tewas dan beberapa orang lagi cedera dalam ledakan di pangkalan angkatan dari Afghanistan di ibu kota Kabul, namun tidak menjelaskan lebih rinci.

Seorang tentara Afghanistan juga tewas dalam ledakan tersebut dan tiga orang lagi menderita luka-luka.

Jurubicara Taliban Zabiullah Mujahid mengatakan serangan bom bunuh diri itu dilakukan oleh infiltrator Taliban yang menyerang ketika para penasehat asing sedang melatih para serdadu Afghanistan.

Departemen Pertahanan AS kini telah mengkonfirmasi bahwa ledakan itu merupakan serangan bunuh diri.

"Sersan Robert J. Barrett (20) dari Fall River,

Massachusetts, meninggal pada 19 April 19 di Kabul, Afghanistan, akibat menderita luka-luka ketika pembom bunuh diri menyerang," kata departemen itu dalam satu pernyataan.

Serangan terbaru itu merupakan kedua kalinya dalam beberapa bulan terakhir ketika seorang gerilyawan memasuki barak militer dan membunuh warga asing di dalamnya.

Pada Desember, seorang warga Jordania memasuki pangkalan AS dan membunuh tujuh pekerja atau kontraktor yang bekerja untuk Dinas Rahasia AS, CIA, dan seorang perwira intelijen Jordania.

Pada November, seorang polisi Afghanistan yang sedang menjalani pelatihan juga membunuh lima serdadu Inggris di satu pos pemeriksaan keamanan.

Serangan itu terjadi di pangkalan militer Afghanistan di dekat bandar udara Kabul.

Dalam tiga bulan pertama tahun ini tercatat meningkatnya jumlah kematian tentara asing.

Sebanyak 139 75 tentara asing tewas dalam tiga bulan pertama tahun ini dibanding 75 serdadu asing tewas pada periode yang sama tahun 2009.

Saat ini terdapat 125.000 tentara asing di Afghanistan, lebih dari separuh di antara mereka adalah serdadu AS, dan jumlah itu akan meningkat menjadi 150.000 tentara pada akhir tahun ini.
(M043/H-AK/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010