“Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki sudah mengumumkan BLT UMKM akan berlanjut hingga tahun depan," ungkap LaNyalla di Jakarta, Minggu.
LaNyalla mengingatkan, tidak semua pelaku usaha mikro bisa mendapatkan bantuan hibah ini. Hal tersebut lantaran ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi pengusaha mikro, kecil dan menengah.
“Sudah ada 28 juta pelaku UMKM yang mendaftar untuk bisa mendapat BLT UMKM. Sementara jumlah pelaku UMKM yang ditargetkan oleh pemerintah untuk mendapatkan bantuan ini hanya 12 juta pelaku,” ujar LaNyalla.
Artinya, lanjut mantan ketua KADIN Jawa Timur itu, pelaku UMKM harus punya inovasi bisnis, sehingga peluangnya untuk mendapat BLT UMKM bisa lebih besar lagi.
BLT UMKM ini sebenarnya direncanakan selesai pada September 2020. Namun pemerintah memutuskan memperpanjang pendaftaran hingga Desember 2020 karena ada tambahan pagu untuk 3 juta pelaku UMKM.
"Pemda juga harus mendukung para pelaku UMKM di daerahnya. Semakin banyak UMKM yang berkembang, pergerakan ekonomi di daerah juga semakin meningkat," tutur LaNyalla.
Dengan meningkatnya perekonomian daerah, dampak minus akibat pandemi virus Corona (Covid-19) bisa sedikit demi sedikit teratasi. Oleh karenanya, LaNyalla terus mendorong para pelaku UMKM agar terus mengembangkan usahanya.
“Pelaku UMKM ini lah yang bisa terus menghidupkan perputaran ekonomi di daerah,” kata Senator dari daerah pemilihan Jawa Timur itu.
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020