Beijing (ANTARA News) - China merencanakan akan membangun kembali atau memperbaiki 12 gereja, masjid dan kuil yang berada di Beijing, demikian diungkapkan Biro Keagamaan Beijing.

"Tujuan perbaikan itu untuk memberikan umat Kristiani-Katolik dan Protestan, muslim, budha, dan tois memiliki akses lebih baik menuju tempat peribadatan," kata Yang Xiaodong, seorang pejabat di Biro Keagamaan Beijing, seperti dikutip China Daily di Beijing, Senin.

Berita tersebut dikonfirmasi oleh Fang Hailong, manajer proyek perusahaan Konstruksi dan Permesinan Beijing, yang memenangkan tender untuk mengerjakan proyek tersebut.

Untuk menjalankan proyek tersebut, pemerintah kotamadya Beijing akan mengeluarkan 12 juta yuan atau 1,75 juta dolar AS.

Salah satu gereja yang akan diperbaiki adalah gereja yang terletak di pusat Changxindian. "Umat memiliki kemudahan untuk menjalankan kepercayaannya karena mereka tidak lagi harus berjalan menuju gereja Katolik Xuanwumen untuk menghadiri ibadah," kata Wang Lei, manajer Asosiasi Katolik Beijing.

Menurutnya, ketika gereja dibangun kembali, umat Katolik dari Fengtai, Fangshan dan Shijingshan yang berada di Beijing selatan, dapat menghadiri misa di situ.

Ketika dibangun pada satu abad yang lalu, Gereja Changxindian merupakan terbesar di wilayah Beijing selatan, tapi pada tahun 1950-an dan 1960-an berubah menjadi sebuah gudang.

"Pemerintah pusat telah mengadopsi sebuah kebijakan secara bertahap mengembalikan sejumlah tempat menuju keagungan awal. Proyek rekonstruksi Gereja Changxindian adalah langkah pertama dalam menjalankan kebijakan itu," kata Pastor Zhao Qinglong, seorang koordinator utama dalam rekonstruksi gereja itu.

Tahun 2005, pemerintah kotamadya Beijing memasukkan daftar proyek pembangunan kembali Changxindian sebagai salah satu dari 55 kebijakan pemerintah yang harus dilaksanakan kebijakan pemerintah pusat.

"Banyak lagi gereja yang masuk dalam agenda perbaikan dan pembangunan kembali. Gereja itu adalah Zhengfu dan Pingfang yang masing-masing ada di distrik Haidan dan Chaoyang," kata Zhao Qinglong, seorang pendoa.

Pendeta Matthew Zhen Xuebin mengatakan, Beijing memerlukan lebih banyak tempat untuk beribadah. Jumlah umat Katolik di Beijing 50 ribu hingga 60 ribu, tapi mereka hanya memiliki 20 gereja Katolik, delapan gereja di pusat kota dan 12 gereja di pinggi kota.

"Jumlah umat Katolik tumbuh sejalan dengan adanya kebebasan umat untuk memilih agamanya selain makin banyaknya warga asing yang datang ke Beijing," kata Zhen.

Wang Shunli yang tinggal di distrik Changping, pinggiran kota Beijing, tapi dia harus datang ke gereja Katolik Xuanwumen yang jauh dari rumahnya.

Namun setelah dirinya mendengar akan ada pembangunan kembali gereja Katolik, dia mengatakan, "Ini adalah berita besar dan saya akan berada diantara ribuan umat untuk berdoa karena kami akan memiliki banyak pilihan untuk menghadiri misa Minggu,".

Pemerintah kotamadya Beijing juga akan membangun kembali dan memperbaiki dua masjid, satu yang terletak di jalan Jianfang, distrik Xicheng dan lainnya di Qianmen di distrik Xuanwu, demikian Ding, yang menangani masalah keislaman di Biri Keagamaan Beijing. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009