Makassar (ANTARA) - KPUD Makassar optimistis tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada 2020 di kota itu sebesar 77,5 persen dengan memaksimalkan semua potensi tanpa mengeyampingkan protokol kesehatan.

"Kami akan maksimalkan semua potensi, tetapi tidak mengesampingkan protokol kesehatan yang ketat. Target pilkada tahun ini mengikuti target nasional," ujar anggota Divisi Partisipasi Masyarakat dan SDM KPUD Makassar, Endang Sari, di Makassar, Sabtu.

Ia optimistis target itu bakal tercapai meski pelaksanaan Pilkada di tengah pandemi Covid-19.

Baca juga: Pemkot Makassar bantah ada teguran Kemendagri terkait netralitas ASN

Menurut dia, adanya kurva kenaikan partisipasi pemilih jika mengacu data pemilihan tahun sebelumnya. Pada Pilkada 2018, misalnya, persentase pemilih mencapai 58,98 persen, kemudian pada Pemilu 2019 meningkat menjadi 75,04 persen.

Ia mengatakan, mereka terus meningkatkan sosialisasi serta peningkatan pendidikan bagi pemilih pemula agar target bisa dipenuhi. "Masyarakat jangan takut ke TPS walaupun kondisi saat ini sedang pandemi dengan menuju ke kehidupan normal baru," katanya.

Baca juga: KPU Makassar siapkan pilkada berbasis protokol kesehatan

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Alauddin, Firdaus Muhammad, memandang perlu sosialisasi seputar pilkada dengan menyasar berbagai kalangan masyarakat dan kelompok umur melalui cara virtual.

Sejumlah aplikasi konferensi video, kata Muhammad, perlu dimanfaatkan penyelenggara hingga koordinasi dengan dinas pendidikan tingkat provinsi maupun kota/kabupaten dengan menggalang pemilih pemula dan pemilih muda yang jumlahnya cukup besar.

Baca juga: KPU Makassar cari 21.510 orang petugas KPPS

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020