Purwokerto (ANTARA) - Penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, tercatat mencapai 345 kasus, 10 orang di antaranya meninggal dunia, kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Sadiyanto.
"Hingga pertengahan bulan November ini memang belum ada penambahan kasus DBD secara signifikan. Namun secara keseluruhan, sudah mencapai 345 kasus," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu.
Baca juga: Jelang musim penghujan, Pemkot Jakarta Pusat siaga cegah DBD
Ia mengatakan berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kasus DBD cenderung mengalami peningkatan signifikan setiap kali memasuki musim hujan.
Akan tetapi pada musim hujan tahun 2020 yang masih dalam kondisi pandemi COVID-19, kata dia, kasus DBD di Kabupaten Banyumas justru relatif rendah dan cenderung stagnan karena sampai pertengahan bulan November masih sebanyak 345 kasus dengan jumlah penderita yang meninggal dunia sebanyak 10 orang.
Baca juga: Kasus DBD di Mataram mencapai 630 orang
Dia menduga hal itu disebabkan warga Kabupaten Banyumas sudah mulai terbiasa dengan pola hidup bersih seiring dengan terjadinya pandemi COVID-19.
"Mungkin karena masyarakat saat ini sudah terbiasa dengan pola hidup bersih, antara lain dengan membersihkan lingkungan sekitar, sehingga berdampak terhadap penurunan kasus DBD," katanya.
Baca juga: Delapan meninggal, warga Kota Kupang diminta waspadai DBD
Kendati demikian, Sadiyanto mengimbau warga Kabupaten Banyumas untuk tetap waspada terhadap DBD pada musim hujan.
"Yang pasti, laksanakan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) secara rutin karena lebih efektif mencegah DBD jika dibandingkan melalui fogging (pengasapan)," katanya.
Baca juga: Kemenkes sebut Buleleng sebagai kabupaten dengan kasus DBD tertinggi
***3***
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2020