Beijing (ANTARA) - Kota Wuhan di China, Jumat (13/11), mengatakan telah menemukan virus corona pada kemasan daging impor Brazil, saat pihaknya meningkatkan pengujian COVID-19 pada makanan-makanan beku pekan ini sebagai bagian dari gerakan nasional.

Komisi Kesehatan Kota Wuhan melalui situsnya menyebutkan bahwa tiga sampel dari kemasan luar makanan beku, yaitu daging sapi asal Brazil, terbukti positif virus corona.

Produk tersebut diimpor melalui pelabuhan Qingdao pada 7 Agustus dan tiba di Kota Wuhan pada 17 Agustus dan kini masih berada di tempat penyimpanan daging.

Virus corona pertama kali muncul di kota China tengah tersebut pada Desember lalu, di sebuah pasar, dan telah menyebar ke seluruh dunia.

Kode registrasi eksportir pengiriman daging tertulis 2015, kata komisi tersebut, yang merujuk pada perusahaan milik Marfrig Global Foods S.A di V¡rzea Grande, Negara Bagian Mato Grosso.

Marfrig menolak berkomentar.

Pemerintah Brazil belum mengomentari status izin perusahaan untuk menjual daging ke China.

Pabrik Marfrig di V¡rzea Grande sebelumnya ditangguhkan oleh China karena masalah COVID-19. Larangan itu, yang berlaku sejak 22 September, dicabut pada 23 Oktober, menurut situs kementerian terkait.

Lebih dari 100 staf di fasilitas Wuhan menjalani pemeriksaan, katanya, dan 200 sampel lingkungan telah diambil.

Usai menempuh langkah drastis untuk mengendalikan penyebaran virus corona di kalangan penduduk tahun ini, China pada akhir Juni mulai menguji COVID-19 pada makanan impor.

Hingga September, pihak berwenang China menemukan 22 sampel positif dari hampir tiga juta sampel. Namun, sejumlah pekerja pelabuhan baru-baru ini ditemukan terinfeksi COVID-19 sehingga otoritas meningkatkan pengujian dan disinfeksi pada makanan impor pekan ini.

Virus corona juga ditemukan pada kemasan daging yang berasal dari Argentina pekan ini dan sampel daging lainnya terbukti positif di Shandong, menurut otoritas provinsi itu, Jumat.

China merupakan konsumen daging utama di dunia, sedangkan Brazil dan Argentina menjadi pemasok terbesar bagi negara itu

Sumber: Reuters

Baca juga: China hentikan impor daging dari Amerika dan Eropa
​​​​​​​
Baca juga: Akibat pandemi COVID-19, perusahaan China mulai produksi daging nabati

Kawanan burung yang bermigrasi singgah di Sungai Kuning di China utara

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020