Yogyakarta (ANTARA News) - Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan pemerintah Amerika Serikat akan meningkatkan kerja sama di bidang pertukaran mahasiswa, kata Sekretaris Eksekutif Universitas Gadjah Mada Djoko Moerdiyanto.

"Peningkatan kerja sama itu dilakukan karena selama ini berbagai kerja sama yang telah berjalan cukup menarik minat masyarakat," katanya usai mendampingi Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Sudjarwadi menerima Acting Assistant Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Maura M Pally di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, cukup banyak program penawaran pertukaran pelajar dan mahasiswa, termasuk Youth Exchange and Study (YES) dan Future Leaders

Exchange (Flex). YES merupakan pengiriman pelajar dan mahasiswa Indonesia untuk belajar di AS.

"Kunjungan itu diharapkan memberi dampak pada jumlah pelajar dan mahasiswa AS yang akan belajar di UGM, karena kebijakan peringatan perjalanan yang pernah dikeluarkan pemerintah AS, beberapa waktu lalu, menjadikan jumlah pelajar dan mahasiswa AS yang belajar ke Indonesia tidak sebanding dengan pelajar serta mahasiswa Indonesia yang dikirim ke AS," katanya.

Ia mengatakan meskipun kebijakan peringatan perjalanan telah dicabut, namun kesan orang tua siswa di AS masih merasa khawatir untuk menyekolahkan anaknya di Indonesia.

Kesan negatif tersebut menyudutkan Indonesia, sehingga tidak banyak yang berminat menyekolahkan anaknya ke negeri ini.

"Data menunjukkan setiap tahun 100 pelajar dan mahasiswa Indonesia melanjutkan studi ke AS. Jumlah itu tidak sebanding dengan pelajar dan mahasiswa AS yang belajar ke Indonesia yang hanya 4-5 orang per tahun," katanya.

Oleh karena itu, menurut dia perlu upaya untuk menyeimbangkan jumlah pelajar dan mahasiswa tersebut. UGM berharap pemerintah AS bisa menyosialisasikan kondisi aman di Indonesia.

"Pada 2009 sekitar 30 rektor perguruan tinggi di AS berkunjung ke Indonesia. Separuh dari jumlah itu mengunjungi UGM, sehingga kami berharap dari kunjungan tersebut para rektor bisa meyakinkan masyarakat di AS bahwa Indonesia adalah negara aman dan bagus," katanya.(Ant/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010