Jakarta, 23/4 (ANTARA) - Pengelolaan hutan tanaman industri di kawasan gambut Semenanjung Kampar memerlukan suatu sistem pengelolaan yang baik agar dapat menjaga fungsi kawasan dan pengaturan tata air yang lebih efektif, yang dikenal dengan sistem Ekohidro. Agar pengelolaan ekohidro dalam menjaga fungsi kawasan dan pengaturan air lebih efektif, pengembangannya perlu secara terpadu dalam lingkup Semenanjung Kampar, selain itu perlu pengelolaan kawasan Semenanjung Kampar secara bekelanjutan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan di Semenanjung Kampar dan sekitarnya.
PT. RAPP telah mengembangkan sistem pengelolaan hutan tanaman industri dengan tanaman pokok Akasia di kawasan gambut secara lestari dengan menggunakan sistem Pengelolaan Ekohidro. Pengelolaan ekohidro pada intinya diarahkan untuk memberikan kontribusi positif terhadap aspek lingkungan, sosial dan ekonomi.
Tujuan yang ingin dicapai dalam pengelolaan ekohidro adalah memaksimalkan produksi hutan tanaman di lahan gambut, menurunkan emisi karbon dioksida dan antisipasi terhadap perubahan iklim, melindungi keanekaragaman hayati dan fungsi ekosistem dengan zona penyangga (hydro buffer), dan mencegah illegal logging, perambahan hutan, kebakaran hutan dan polusi asap.
Menteri Kehutanan melalui surat keputusan nomor 802/Menhut-VI/2009 telah menunjuk Tim Pakar Independen (TPI) Post Evaluation terhadap Rencana dan Pelaksanaan Pengelolaan Ekohidro di Areal Kerja PT. RAPP di Lahan Gambut HTI Ring-Semenanjung Kampar Riau untuk melaksanakan evaluasi teknis secara komprehensif terhadap rencana dan pelaksanaan ekohidro di areal PT. RAPP.
Tim Pakar Independen telah melaksanakan tugasnya sejak 15 Desember 2009. Hasil penilaian, kesimpulan, dan rekomendasi Tim Pakar Independen (TPI) telah dipresentasikan kepada Menteri Kehutanan pada 15 Januari 2010.
Kesimpulan evaluasi Tim Pakar Independen antara lain program community development belum mampu mengubah persepsi masyarakat terhadap peluang mata pencaharian baru dan perbaikan kehidupan.
Estimasi subsidensi dan penurunan emiosi CO2 oleh RAPP masih merupakan perkiraan kasar (rough estimation), meski penilaian tim independen menunjukkan RAPP berhasil menurunkan kebakaran hutan di areal kerjanya, tapi terkendala dalam mencegah pembakaran lahan di luar areal kerja.
Tim independen juga menilai bahwa efektivitas penerapan ekohidro di Ring-Semenanjung Kampar dalam menjaga muka air tanah perlu diverifikasi berdasarkan pada hasil simulasi dan pengukuran.
Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Masyhud, Kepala Pusat Informasi Kehutanan, Kementerian Kehutanan
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2010