Mataram (ANTARA News) - Penemuan kasus infeksi virus perapuh kekebalan tubuh dan sindroma merapuhnya kekebalan tubuh (HIV/AIDS) di Nusa Tenggara Barat (NTB) sangat memprihatinkan karena sebagian besar atau sekitar 87,1 persen melanda kaum muda.
"Ini tidak bisa dibiarkan karena lambat laun akan menjadi bencana bagi masyarakat NTB terutama bagi kaum muda atau usia produktif," kata Wakil Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) NTB, Drs. H. Arsyad Gani, di Mataram, Jumat.
Dikatakannya, kelompok umur terbanyak yang beresiko tinggi tertular HIV/AIDS adalah kelompok produktif antara usia 20 tahun hingga 39 tahun.
Dari segi profesi terjadi kecendrungan bahwa pekerja swasta merupakan golongan terbanyak yang menularkan kasus HIV, yakni mencapai 49 orang dan 45 orang untuk AIDS.
Perkembangan kasus HIV/AIDS dan penyalahgunaan narkoba tentu menjadi kekhawatiran yang sangat mendalam, sehingga menuntut semua pihak dan elemen masyarakat untuk meberikan penjelasan tentang bahanya narkotika.
Demikian juga, media masa harus berkomitmen dalam memberikan pelayanan serta pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan informasi yang lebih lengkap dan berimbang tentang program penanggulangan HIV/AIDS serta bahaya penyalahgunaan narkoba.
Dia menjelaskan, penemuan kasus HIV/AIDS di daerah ini cendrung meningkat setiap tahun dan hingga Maret 2010 jumlah kasus HIV positif tercatat 169 kasus, meningkat dibandingkan tahun lalu sebanyak 167 kasus, sedangkan kasus AIDS tercatat 130 kasus juga meningkat dari tahun lalu yang tercatat 128 kasus.
Selain itu, katanya, ditemukan juga ibu rumah tangga dan pembantu rumah tangga yang tertular HIV/AIDS tercatat 23 orang kasus HIN dan 14 orang kasus AIDS serta golongan yang tidak bekerja sebanyak 26 orang dan kasus AIDS sebanyak 40 orang
Demikian juga dengan penyalah gunaan narkoba yang hingga saat ini masih menunjukkan perkembangan yang sangat mengkhawatirkan dan seakan menjadi permasalahan yang sulit diputuskan mata rantai peredarannya.
Jumlah kasus penyalah gunaan narkoba di NTB tercatat 146 kasus lebih banyak dibandingkan kasus yang terjadi tahun sebelumnya sebanyak 129 kasus.
"Saat in penyalahgunaan narkoba tidak hanya dekat dengan individu-individu bermasalah, akan tetapi pada sebagian pihak tertentu termasuk generasi muda dan kaum pelajar seolah menjadi media hiburan yang dianggap trend dalam kehidupan pergaulan modern," katanya.
(B004/E001/P003)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010