Informasi yang diterima ANTARA News di Timika dari Stef Kulla, tokoh masyarakat Kwamki Lama di Jalan Mambruk II, Kamis, saat ini keluarga tengah berkumpul di rumah Kariminus Kinal, kakak kandung korban, untuk menggelar prosesi pembakaran jenazah.
"Jenazah Agus akan dibakar, saat ini sebagian anggota keluarga sedang mencari kayu di hutan untuk keperluan pembakaran jenazah," kata Stef Kulla.
Menurut dia, sesuai tradisi masyarakat pegunungan Papua jenazah Agus akan dibakar karena menjadi korban pertikaian antara warga Jalan Mambruk II dengan warga Tuni Kama Kwamki Lama.
Agus merupakan mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Jayapura. Ia terkena panah saat konflik antardua kelompok warga Kwamki Lama pada 5 Januari.
Agus sempat dirawat di Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika. Setelah sembuh, ia kembali ke Jayapura untuk melanjutkan kuliah. Namun kondisi kesehatannya memburuk pekan lalu sehingga dilarikan ke Rumah Sakit Dian Harapan Waena Jayapura.
Pada Selasa (20/4), Agus meninggal di RS Dian Harapan Jayapura. Jenazah korban tiba di Timika, Kamis pagi dengan menggunakan pesawat Merpati.
Sekitar pukul 14.00 WIT, puluhan warga Jalan Mambruk II dengan bersenjatakan busur dan anak panah berlari dari kompleks mereka menuju Kios Panjang dan kawasan Tuni Kama sambil berteriak-teriak untuk proses "buang suara".
Prosesi "buang suara" merupakan ajakan untuk berperang sekaligus memberitahukan ke kubu lawan bahwa salah satu warga kelompoknya telah meninggal dan dibakar.
Prosesi tersebut berlangsung singkat dan diakhiri dengan melepaskan puluhan anak panah ke kubu lawan. (E015/E001)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010