"Masalah tersebut murni internal perusahaan dan tidak ada kaitannya dengan Hari Buruh atau faktor-faktor lain," kata Bambang Hendarso Danuri, kepada pers di Istana Wapres Jakarta, Jumat.
Hal tersebut dikemukakan usai mengikuti rapat yang dipimpin oleh Wapres Boediono dan diikuti oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Kesra Agung Laksono, Menko Polhukam Joko Suyanto, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, serta Kepala BKPM Gita Wiryawan.
Menurutnya, kerusuhan tersebut juga tidak ditunggangi oleh faktor lain, tapi murni karena adanya ucapan yang menyinggung perasaan.
"Tidak ada kaitan dengan Hari Buruh, apalagi pemanasan menjelang Hari Buruh, tapi murni internal perusahaan," katanya menegaskan.
Menakertrans Muhaimin mengatakan pula bahwa penyebab kasus itu disebabkan faktor internal perusahaan dan terkait dengan kebiasaan dan budaya warga asing dalam bekerja.
"Kejadian itu yang belum terbiasa diterima oleh pekerja kita," kata Manekertrans.
Kepala BKPM Gita Wiryawan mengatakan kerusuhan tersebut tidak akan mengganggu iklim investasi dan pihaknya akan terus meyakinkan para investor bahwa kerusuhan tersebut adalah persoalan pada satu perusahaan saja.
Kerusuhan dipicu sikap seorang manajer di perusahaan tersebut, yakni warga negara India yang memaki pekerja warga negara Indonesia dengan kata-kata "Bodoh" sehingga menyinggung perasaan pekerja.
Akibat kerusahaan tersebut, sekitar 12 mobil yang berada di halaman perusahaan dirusak dan dibakar serta fasilitas perusahaan seperti kaca-kaca jendela dirusak.
(A025/B013)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010