Washington (ANTARA News) - Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Kamis mengatakan China akan menandatangani sanksi-sanksi baru PBB terhadap Iran, dan memperkirakan tindakan-tindakan baru untuk menghukum program nuklir Teheran akan disetujui akhir bulan ini.
Biden dalam wawancara dengan program "The View" stasiun televisi ABC juga mengatakan Israel tidak akan melancarkan serangan mendahului terhadap fasilitas-fasilitas nuklir Iran tanpa izin Amerika Serikat, sebagaimana dikutip dari AFP.
Washington telah berusaha membujuk China yang anggota tetap Dewan Keamanan PBB selama berbulan-bulan untuk menyetujui sanksi-sanksi keras. Beijing setuju untuk ikut berunding di PBB mengenai satu sanksi keras, tetapi masih belum menegaskan sikapnya.
Tetapi Biden dalam wawancara denagn stasiun televisi itu mengatakan: "China akan menyetujui sanksi-sanksi."
"Ini adalah pertama kali seluruh dunia bersatu bahwa Iran melanggar batas yang ditentukan... mereka semakin dikucilkan ketimbang sebelumnya, dengan rakyat mereka sendiri dan dalam kawasan itu."
Biden juga memberikan satu batas waktu tegas menyangkut sanksi-sanksi terhadap Iran ketimbang yang diusulkan Washington sebelumnya.
"Saya yakin anda melihat satu peraturan sanksi akan diputuskan akhir bulan ini, mulai bulan depan."
China menamam modal besar pada sektor energi Iran dan mengisi kekosongan yang ditinggalkan perusahaan-perusahaan Barat sehubungan sanksi-sanksi PBB dan tekanan politik dari sekutu-sekutu AS terhadap perusahaan yang berbisnis dengan Teheran.
Israel dan Barat menuduh Iran sedang berusaha membangun senjata-senjata nuklir dengan kedok apa yang ditekankan Teheran adalah satu program energi untuk sipil, bukan untuk tujuan-tujuan militer.
Harapan-harapan China akan mendukung sanksi-sanksi terhadap Iran itu muncul pekan lalu setelah Presiden Barack Obama bertemu dengan Presiden China Hu Jintao di sela-sela KTT nuklir global di Washington.
Seorang anggota rombongan Hu setelah pertemuan itu bahwa Washington dan Beijing memiliki "tujuan yang sama" menyangkut Iran, setelah berbulan-bulan usaha AS untuk mengusahakan kerja sama China mengenai pengenaan saksi-saksi baru itu.
Biden juga menggunakan kesempatan dalam acara "The View" itu untuk menyatakan bahwa Israel, yang memiliki hubungan tegang dengan Gedung Putih, dan menganggap Iran satu ancaman, tidak akan menyerang Republik Islam itu tanpa persetujuan AS.
"Mereka tidak akan melakukan itu," kata Biden.
"Mereka juga sepakat langkah kedepan adalah langkah kami yang presiden AS prakrasai bersama dengan negara-negara Eropa, NATO dengan apa yang mereka sebut P5+1."
Kelompok P5+1 d terdiri atas lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB yaitu Inggris, China, Prancis, Rusia dan Amerika Serikat plus Jerman.
"Kami akan terus menekan Iran," kata Biden.
Ia juga menegaskan bahwa pemerintah Presiden Obama akan berhasil mencegah Iran memiliki senjata-senjata nuklir.
"Presiden mengatakan niat kami adalah mencegah Iran memiliki kemampuan nuklir," kata Biden. "Kami yakin kami akan dapat melakukan itu."
Paket sanksi-snksi baru sudah disetujui oleh sekutu-sekutu Eropa Washington, akan termasuk satu embargo penuh senjata-senjata, larangan investasi baru dalam sektor energi Iran, larangan pelayaran dan keuangan, dan sanksi-sanksi yang ditujukan pada kepentingan-kepentingan bisnis Pengawal Revolusi Iran, kata sumber-sumber.(H-RN/A024)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010