Event tahunan ini dihadiri antara lain oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Guru Besar ITB dan Rektor Itera, Ofyar Z. Tamin, Guru Besar FTUI, Iwa Garniwa dan narasumber kunci lainnya.
Direktur QHSE WIKA Rudy Hartono menyampaikan, pihaknya sangat apresiatif atas dukungan dari berbagai pihak sehingga menyukseskan event akbar ini, yang total diikuti oleh lebih dari 100 ribu peserta ini.
"Terima kasih atas atensi dan dukungan besar yang diberikan. Semoga ini akan memacu kami untuk terus berkinerja semakin baik lagi” ujar Rudy lewat keterangan resminya.
Mengedepankan konsep kota cerdas (smart city) sebagai solusi masa depan, Foreng 11 menjadi perekat diskusi banyak simpul, mulai dari para praktisi, akademisi, teknokrat, dunia usaha dan provider teknologi, media, dunia industri, para pemangku kepentingan dan masyarakat dalam mengintegrasikan teknologi informasi & komunikasi dalam tata kelola sehari-hari untuk meningkatkan kualitas hidup.
Rudy melanjutkan, melalui mediasi Building Information Modelling (BIM), Smart City kemudian ditransformasikan dari sebuah konsep dan/atau menjadi realisasi yang make sense.
"WIKA meyakini bahwa BIM dengan kapasitas perencanaan dan permodelan digital berteknologi tinggi bisa merekatkan banyak faktor secara terintegrasi," lanjutnya.
Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, bahwa Foreng akan memperkuat posisi WIKA sebagai salah satu kontraktor bertaraf internasional.
"Foreng akan menjadi kompas bagi WIKA untuk memajukan perusahaan di bidang konstruksi sehingga mampu bersaing di dalam ataupun luar negeri,” ujar Menteri Basuki.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2020