Garut (ANTARA) - Banjir menggenangi badan jalan utama menuju kawasan objek wisata pantai di wilayah selatan Kabupaten Garut, Jawa Barat, akibatnya mengganggu arus lalu lintas kendaraan di jalur wisata itu, Jumat petang.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut Budi Gan Gan membenarkan akses jalan utama menuju objek wisata di selatan Garut sempat terganggu akibat banjir di Kecamatan Pameungpeuk.
"Ya infonya banjir, mengganggu (laju kendaraan) tapi tidak total, mudah-mudahan sekarang sudah surut lagi," kata Budi melalui telepon seluler, Jumat (13/11) malam.
Baca juga: Seribuan orang mengungsi akibat banjir di selatan Garut
Ia menuturkan hujan deras mengguyur wilayah selatan Garut, kemudian terjadi banjir dan menggenangi badan jalan di Kecamatan Pameungpeuk.
Selain banjir, kata dia, ada juga pohon tumbang di jalan masuk objek wisata Sayang Heulang, selanjutnya pohon tumbang itu dibersihkan agar bisa dilewati kendaraan dengan aman dan nyaman.
"Tadi dari jam 2 hujan terus, jalan masuk ke Sayang Heulang ada pohon tumbang, tapi sekarang sudah bisa jalan lagi," katanya.
Baca juga: Dikirim, logistik untuk kebutuhan korban banjir di selatan Garut
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Tubagus Agus Sofyan mengatakan banjir disebabkan hujan deras, kemudian saluran air tersumbat sehingga meluap dan menggenangi badan jalan.
"Iya banyak gorong-gorong yang tertutup," kata Tubagus.
Baca juga: Daerah selatan Garut banjir akibat luapan dua sungai
Ia menyampaikan banjir yang menggenangi badan jalan di Kecamatan Pameungpeuk itu tidak berlangsung lama, air sudah kembali surut dan kendaraan bisa melewati jalur tersebut.
"Iya genangan, sekarang sudah surut lagi," kata Tubagus.
Baca juga: Banjir bandang terjang Garut selatan
BPBD mencatat beberapa titik yang diterjang banjir di Kecamatan Pameungpeuk di antaranya kawasan PLN, SPBU, Jalan Mancagahar hingga Nangoh, kawasan SMP Negeri 1 Pameungpeuk, dan merendam areal pertanian. ***3***
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2020