Belfast (ANTARA News) - Sebuah bom mobil meledak di luar kantor polisi di Irlandia Utara, melukai tiga orang, dalam serangan terakhir yang mengguncang provinsi bergolak itu, kata polisi.
Ledakan itu terjadi di Newtownhamilton, County Armagh, pada sekitar pukul 23:25 Kamis, menurut seorang wanita juru bicara pada Dinas Kepolisian Irlandia Utara, sebagaimana dikutip dari AFP.
Tiga orang cedera dan dilarikan ke rumah sakit. Meskipun mereka luka namun diduga tidak akan mengancam jiwanya, kata polisi.
"Polisi menjadi sadar bahwa satu kendaraan telah ditinggalkan di daerah itu, setelah menerima panggilan telepon dari rumah sakit Belfast pada sekitar pukul 22:30 waktu setempat," wanita juru bicara itu.
Peringatan alarm pertama dibunyikan oleh petugas pemadam kebakaran di daerah itu, yang mendengar adanya serangkaian tembakan sebelum memergoki satu kendaraan mencurigakan pada sekitar pukul 22:40, menurut anggota parlemen daerah tersebut, Dominic Bradley, dari Partai SDLP.
"Mereka segera siap untuk mengevakuasi daerah itu, termasuk para pemilik toko dan penduduk setempat," katanya.
Tidak segera terdapat pihak yang mengaku bertanggungjawab atas ledakan itu, namun para pembangkang republik yang berupaya mengacau proses perdamaian di provinsi Inggris itu biasanya dipersalahkan atas terjadinya serangan-serangan demikian.
Ini adalah pemboman kedua di Irlandia Utara, setelah penyerahan kekuasaan polisi dan kehakiman yang sensitif pada awal bulan ini dari London kepada Belfast, suatu tahap penting dalam upata mencapai perdamaian di provinsi yang bergolak sejak lama itu.
Serangan pertama terjadi pada 12 April, hanya beberapa menit setelah kekuasaan-kekuasaan itu dialihkan. Sebuah bom diledakkan di dekat markas besar badan keamanan Inggris M15 di Irlandia Utara, di luar kota Belfast.
Tak seorangpun cedera serius dalam serangan itu, yang diakui dilakukan oleh pembangkang Republik IRA.
Serangan Kamis juga merupakan upaya kedua dalam ledakan bom mobil di luar kantor polisi di Newtownhamilton pada bulan ini.
Bom pertama, terdiri kontener memuat cairan mudah terbakar sengaja diletakkan di mobil, yang kemudian dijinakkan oleh militer setelah meninggalkan pintu gerbang kantor polisi itu pada 13 April, menurut polisi.
Serangan terakhir Kamis terjadi pada hari yang sama polisi memperingatkan, bahwa anggota republik pemberontak di Irlandia Utara merupakan ancaman terbesar sejak pemboman di Omagh pada Agustus 1998, yang menewaskan 29 orang.
Di samping menyerang M15, serangan saat ini juga ditargetkan pada gedung pengadilan Newry dan markas-markas besar badan kepolisian di Belfast, yang mengirimkan ketakutan melalui dinas keamanan kedua pihak di perbatasan Irlandia.
"Situasinya kini terus memburuk sejak ancaman tersebut meningkat," kata sumber seorang senior polisi.
"Hal ini mungkin akan menjadikan situasi keras, seperti yang kami amati sejak operasi pemboman Real IRA pada 1997 hingga 1998."
Lebih dari 3.500 orang tewas dalam kurun sekitar tiga dasawarsa pertikaian sipil di Irlandia Utara, antara pihak Katholik yang menginginkan provinsi itu menjadi bagian dari Republik Irlandia, dan pihak Protestan yang menginginkan provinsi itu tetap dalam kekuasaan kerajaan Inggris.(H-AK/A024)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010