London (ANTARA News) - Tim Formula Satu (F1) mulai dari manusianya, kendaraan hingga peralatan lainnya hingga Kamis mengalami masalah karena sudah tertahan beberapa hari di China dengan penerbangan yang kacau akibat debu gunung yang meletus.
Bos Tim Red Bull Christian Horner, yang terbang ke negaranya di Inggris setelah melakukan perjalanan bertahap dengan "lima strategi pemberhentian" di Dubai, Roma, Nice dan Glasgow sebelum naik helikopter ke kawasan selatan, mengatakan olah raga itu mengalami pengaruh dari situasi yang terjadi di Eropa, sebagaimana dikutip dari Reuters.
"Untunglah kalender perlombaan terpaut agak panjang antara China dan Spanyol Grand Prix sehingga pengaruhnya jadi tidak banyak," katanya dalam laman tim (www.redbullracing.com).
"Masih ada waktu sekitar satu minggu untuk membawa kendaraan dengan berbagai komponennya yang cukup banyak menjelang perlombaan berikutnya termasuk yang dari pabrik," katanya.
"Pabrik tidak terpengaruh, tetapi pengangkutan komponen terlambat dua atau tiga hari dari biasa, untung masih ada waktu seminggu ini. Saya yakin ini tidak menjadi hambatan besar," katanya.
Perlombaan Spanyol Grand Prix diadakan di Barcelona pada 9 Mei.
Horner, yang tiba di negaranya Selasa bersama pebalap dari Australia Mark Webber setelah usai lomba di Shanghai, Minggu, mengatakan sisa anggota tim diharapkan terbang Kamis bersama kendaraan dan peralatan lain, menggunakan pesawat terbang.
Ia mengatakan, halangan terberat dalam perjalannya adalah ketika Webber menyadari saat tiba di Skotlandia bahwa ia lupa membawa paspornya.
Sekitar 55 anggota tim Lotus, plus media dan personil lain F1, tiba di Inggris Rabu dinihari--setelah mendapat pertolongan dari tim prinsipal Malaysia Tony Fernandes yang juga pemilik perusahaan penerbangan Air Asia.
Pebalap dari tim lain tentu tidak seberuntung mereka.
Juru bicara wanita tim Force India, masih berada di Shanghai dan ketika dikontak Reuters, mengatakan hampir semua anggota timnya masih menunggu adanya penerbangan.
"Pebalap kami berangkan Selasa, jadi mereka beruntung," katanya, "Pebalap pencoba (test driver) dari Inggris Paul (Di Resta) membalap dalam lomba DTM (di Jerman minggu ini) sehingga ia tidak ikut bersama rombongan.
"Beberapa di antara kita akan terbang menggunakan pesawat carter yang akan terbang dari berbagai tempat besok," katanya.
Bos komersial F1, Bernie Ecclestone, yang memiliki pesawat jet pribadi, kelihatannya menjadi pemenang dalam perlombaan mengatasi debu itu, yang sebagian peserta F1 menyebutnya sebagai "Volcanic Grand Prix", karena ia lebih dahulu tiba di rumahnya.
"Diperhitungkan Bernie mengalahkan kita semua," kata Horner, yang pebalapnya Sebastian Vettel ikut numpang di pesawat Ecclestone ke Istanbul sebelum mengusahakan penerbangan lain menuju Nice.
"Saya menelponnya dari Glasgow dan ia amat bangga mengatakan sudah berada di daratan Inggris. Ia mengatakan baru saja tiga jam berada di kantornya," katanya.(A008/A024)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010