Ini bukan kelalaian, namun ada unsur kesengajaan

Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, menyatakan tercemarnya air dengan minyak solar di perusahaan air minum daerah (PDAM) atau kini disebut Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tugu Tirta Kota Malang, diduga ada unsur kesengajaan.

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan bahwa kejadian tersebut bermula saat dilakukan pengisian solar pada genset dengan kapasitas 1.000 liter.

Namun, solar yang dialirkan mencapai 3.000 liter, sehingga meluber ke selokan yang mengarah ke tempat penampungan sumber air.

"Jadi, orang mengalirkan solar, dari tandon ke pengisian. Kapasitas hanya 1.000 liter, tapi di tandon solar yang menampung 3.000 liter solar sampai habis. Ada 2.000 liter solar terbuang," kata Sutiaji saat berada di tandon air Wendit, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat.

Ia mengatakan kejadian tersebut dinilai bukan kelalaian, namun masuk pada unsur kesengajaan. Karena, untuk mengalirkan 3.000 liter solar tersebut, membutuhkan waktu kurang lebih satu setengah jam.

Menurut Sutiaji, pihaknya telah meminta jajaran Perumda Tugu Tirta Kota Malang untuk segera melakukan pemeriksaan kepada siapa saja yang bertugas di tandon air Wendit tersebut.

"Ini bukan kelalaian, namun ada unsur kesengajaan. Kalau lalai, tidak sampai 3.000 liter itu terbuang dan akan cepat disadari, tidak sampai habis," katanya.

Sutiaji menjelaskan adanya pencemaran tersebut bisa membahayakan kondisi kesehatan masyarakat.

Oleh karena itu, pihaknya meminta pihak kepolisian ikut melakukan penyelidikan.

Dalam kesempatan itu, Sutiaji juga melakukan pengecekan kondisi air untuk memastikan apakah air tersebut sudah tidak berbau, jernih, dan layak untuk kembali didistribusikan kepada pelanggan.

"Sudah dikuras, kita ambil sampling sudah bersih. Saya mohon maaf kepada masyarakat Kota Malang yang pelayanannya terganggu," katanya.

Sementara itu, Direktur Utama Perumda Tugu Tirta M Nor Muhlas mengatakan pihaknya berupaya untuk melakukan penanganan agar layanan air bersih kepada masyarakat Kota Malang yang terdampak bisa kembali normal.

Ia menjelaskan proses pembersihan dan pengurasan tersebut membutuhkan waktu dan meminta masyarakat terdampak untuk bersabar.

Diharapkan, setelah proses pembersihan, aliran air bisa kembali normal dan tidak terkontaminasi.

"Jika air tercemar, kami harus melakukan flushing (pembuangan), untuk menguras air di dalam pipa yang masih tercemar," kata Muhlas.

Tim Perumda Tugu Tirta Kota Malang telah melakukan pengurasan pada tandon air di Mojolangu, dan pompa Wendit III.

Akibat kejadian itu, cukup banyak daerah yang terdampak dan tersebar di hampir seluruh wilayah Kota Malang.

Baca juga: PUPR sebut 30 provinsi membutuhkan 76 SPAM air minum regional
Baca juga: Kementerian PUPR mulai pemasangan pipa PDAM Kota Malang
Baca juga: Puluhan ribu pelanggan PDAM Kota Malang "darurat" air

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020