Perhatikan keamanan dan kenyamanan mereka

Jakarta (ANTARA) - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta evakuasi warga yang berada di sekitar Gunung Merapi, Jawa Tengah agar memerhatikan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19 menyusul meningkatnya aktivitas gunung tersebut.

"Protokol kesehatan jangan sampai diabaikan. Ini penting untuk diperhatikan," ujar dia melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Berdasarkan informasi BNPB, terdapat 1.294 warga yang tinggal di lereng Gunung Merapi dievakuasi. Jumlah tersebut tersebar di empat kabupaten dengan tiga di antaranya berada di Jawa Tengah yaitu Boyolali, Magelang dan Klaten. Sementara satu lagi berada di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Mayoritas warga yang dievakuasi merupakan kelompok rentan yakni lansia, anak-anak, balita, ibu hamil dan ibu menyusui serta kelompok disabilitas.

"Tempat evakuasi harus dicek betul kebersihannya. Protokol kesehatan juga harus diterapkan meski berada di tempat pengungsian," kata LaNyalla.

Baca juga: Pemkot Magelang siapkan bantuan tempat pengungsian warga Gunung Merapi

Baca juga: Sultan: Pengungsi Gunung Merapi terapkan prokes pencegahan COVID-19

Eks Ketua PSSI tersebut mengingatkan jangan sampai warga yang dievakuasi malah terinfeksi COVID-19. Apalagi, sebagian dari mereka adalah kelompok rentan.

LaNyalla meminta pemerintah daerah juga sigap menyediakan segala kebutuhan bagi para pengungsi. Bukan hanya yang ada di posko pengungsian, tapi juga yang berada di luar pengungsian.

"Pemda harus melindungi warga sebaik mungkin. Perhatikan keamanan dan kenyamanan mereka," katanya.

LaNyalla mengajak para wakil rakyat di Jawa Tengah dan Yogyakarta ikut memantau para pengungsi serta warga di sekitar Gunung Merapi. Sebab, anggota DPD harus bisa membantu meringankan beban masyarakat.

Baca juga: RSPAU Hardjolukito siapkan tim tangani bencana erupsi Gunung Merapi

Baca juga: Merapi siaga, warga Jrakah-Boyolali belum mau dievakuasi ke TPPS

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020