Peshawar, Pakistan (ANTARA News/AFP) - Pasukan keamanan Pakistan hari Kamis membunuh 26 militan, sementara dua prajurit tewas dalam pertempuran di wilayah baratlaut yang menjadi benteng Taliban dan gerilyawan yang terkait dengan Al-Qaeda, kata beberapa pejabat.

Pasukan menggunakan artileri berat untuk menyerang tempat yang dicurigai sebagai pangkalan gerilyawan di dua desa di wilayah suku Orakzai, dimana pasukan keamanan pada Maret meluncurkan ofensif baru untuk menumpas militan muslim.

"Sedikitnya 22 militan tewas dalam bentrokan dengan pasukan keamanan yang menyerang tempat-tempat persembunyian teroris di desa Mishti Mela, Orakzai," kata pasukan paramiliter Korps Perbatasan dalam sebuah pernyataan.

"Dua prajurit mati syahid dan dua orang lagi mengalami luka-luka... Pasukan keamanan juga bergerak maju dengan lancar dan menduduki dataran tinggi penting di sekitar desa lain, Kambar Masi," katanya.

Sebelumnya Kamis, sekelompok gerilyawan Taliban menyerang sebuah pos pemeriksaan di kota Kabal, Lembah Swat, yang menjadi sasaran operasi militer tahun lalu untuk menumpas militan yang bergerak maju menyeberangi daerah itu.

"Pasukan keamanan membalas dan membunuh empat militan," kata Mayor Mushtaq Ahmad Khan, seorang juru bicara pusat media Swat yang dikelola militer.

Militer menyatakan telah menumpas pemberontakan Taliban di Swat, namun kekerasan sporadis terus berlangsung, sementara sejumlah pihak khawatir Taliban Swat menyatukan diri lagi di tempat lain.

Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas pemberontak terhadap pasukan internasional di Afghanistan.

Kawasan suku Pakistan, terutama Bajaur, dilanda kekerasan sejak ratusan Taliban dan gerilyawan Al-Qaeda melarikan diri ke wilayah itu setelah invasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban di Afghanistan.

Pasukan Pakistan meluncurkan ofensif udara dan darat ke kawasan suku Waziristan Selatan pada 17 Oktober, dengan mengerahkan 30.000 prajurit yang dibantu jet tempur dan helikopter meriam.

Meski terjadi perlawanan di Waziristan Selatan, banyak pejabat dan analis yakin bahwa sebagian besar gerilyawan Taliban telah melarikan diri ke daerah-daerah berdekatan Orakzai dan Waziristan Utara.

Waziristan Utara adalah benteng Taliban, militan yang terkait dengan Al-Qaeda dan jaringan Haqqani, yang terkenal karena menyerang pasukan Amerika dan NATO di Afghanistan, dan AS menjadikan daerah itu sebagai sasaran serangan rudal pesawat tak berawak.

Beberapa analis juga telah memperingatkan bahwa Taliban dan sekutu mereka akan meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan di Bajaur dan kawasan suku lain lagi untuk mengalihkan fokus perhatian dari Waziristan Selatan.

Pasukan keamanan melakukan operasi besar-besaran terhadap militan muslim di Mohmand dan Bajaur pada Agustus 2008. Pada Februari 2009, militer menyatakan bahwa Bajaur bersih setelah pertempuran sengit berbulan-bulan, namun kerusuhan terus berlangsung.

Menurut militer, lebih dari 1.500 militan tewas sejak mereka melancarkan ofensif di Bajaur pada awal Agustus 2008, termasuk komandan operasional Al-Qaeda di kawasan itu, Abu Saeed Al-Masri yang berkebangsaan Mesir.

Daerah itu juga dihantam serangan rudal yang hampir mengenai Zawahiri, orang kedua Osama bin Laden, pada Januari 2006.

Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan. (M014/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010