Kepala Subdit Pelayanan dan Bimbingan Usaha Panas Bumi, Edi Hindiarto mengatakan, Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Bituang menjadi salah satu target tahap awal kegiatan pengeboran oleh Pemerintah untuk periode tahun 2020-2024.
"Pertemuan ini merupakan upaya kami agar Bapak dan Ibu mendapatkan informasi yang lengkap terkait rencana kegiatan pengeboran eksplorasi oleh Pemerintah di wilayah ini, sehingga persepsinya dapat tepat mengenai tujuan pelaksanaan kegiatan pengeboran eksplorasi ini,” ungkapnya.
Program eksplorasi panas bumi di Bittuang merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menjawab beberapa tantangan pengembangan panas bumi dengan menargetkan kegiatan eksplorasi di 20 WKP.
Edi melanjutkan, melalui program ini, diharapkan keberhasilan pengembangan panas bumi akan meningkat secara signifikan sehingga drilling success ratio yang mulanya berkisar antara 40 - 50 persen dapat mencapai ratio 70 - 80 persen.
“Milestone pelaksanaan program ini dimulai dari tahun 2020 hingga tahun 2024. Untuk tahun 2020, program pengeboran eksplorasi oleh Pemerintah berpusat pada sosialisasi dan koordinasi serta pengurusan perizinan yang meliputi izin lingkungan, UKL-UPL, SIPA, Izin lokasi, dan lainnya. Sebagai tahap akhir di tahun 2021, kegiatan akan berupa pengeboran eksplorasi dengan metode slim hole di 2 sumur,” ujar Edi.
Tahapan eksplorasi merupakan tahapan dengan tingkat risiko kegagalan yang paling besar. Dengan pelaksanaan pengeboran eksplorasi oleh Pemerintah, diharapkan dapat meningkatkan keekonomian pengusahaan panas bumi sehingga dapat menarik investasi.
Melalui kegiatan sosialisasi ini, masyarakat diharapkan mendapatkan informasi lengkap dan persepsi yang tepat mengenai kegiatan eksplorasi melalui informasi yang dibagikan oleh Direktorat Jenderal EBTKE, Badan Geologi, Balitbang ESDM, dan PT Pertamina Geothermal Energy.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2020