Pelestarian terumbu karang juga menjadi salah satu upaya mendorong visi menjadi poros maritim dunia

Jakarta (ANTARA) - Program konservasi terumbu karang bertajuk Coral Reef Rehabilitation and Management Program-Coral Triangle Initiative (COREMAP-CTI), yang digagas Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) bersama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) resmi dimulai di Raja Ampat, Papua Barat, Jumat.

"Bappenas mendorong pilot project COREMAP-CTI, yang mana wilayah Kabupaten Raja Ampat menjadi salah satu lokasi pilot project. Diharapkan dengan pilot project ini bisa menghasilkan rekomendasi kebijakan yang dapat diadopsi dan bisa direplikasi di daerah-daerah lain," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam kick off COREMAP-CTI di Sorong, Papua Barat, Jumat, yang disiarkan secara daring melalui kanal Youtube Bappenas RI.

Baca juga: Program restorasi terumbu karang terbesar ditargetkan selesai Desember

Suharso menuturkan pentingnya menjaga kelestarian terumbu karang, tak hanya bagi Indonesia, namun juga dunia. Pelestarian terumbu karang juga menjadi salah satu upaya mendorong visi menjadi poros maritim dunia.

Pasalnya, dengan luas sebaran hingga 25 ribu km persegi, terumbu karang Indonesia menjadi rumah bagi 39 persen jenis ikan karang dunia dan paling banyak di Raja Ampat dan Laut Sawu, NTT.

COREMAP-CTI merupakan pilot project yang dilaksanakan Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) di empat provinsi, yakni Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Papua Barat. Fokus proyek tersebut yaitu mengelola dan memanfaatkan ekosistem terumbu karang serta kawasan konservasi perairan.

Dalam pengelolaan proyek tersebut, Indonesia mendapatkan hibah dari Bank Dunia sebesar 6,2 juta dolar AS dan Bank Pembangunan Asia (ADB) sebesar 5,2 juta dolar AS.

Melalui COREMAP-CTI, Pemerintah Indonesia juga berkomitmen untuk memperkuat rehabilitasi dan pengelolaan terumbu karang berkelanjutan termasuk perlindungan ekosistem pesisir dan laut.

Selain fokus pada sisi pelestarian lingkungan, program tersebut diharapkan pula dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, khususnya di wilayah Indonesia timur serta mendorong pengembangan ekowisata berkelanjutan.

"Pelestarian sumber daya pesisir, dalam hal ini terumbu karang dapat menjadi contoh nyata bagaimana menjaga lingkungan dapat sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat dan nasional. Ini yang saya sebut daya dukung yang harus kita maintainance (pelihara) sehingga meski dieksploitasi demi laut sejahtera, rakyat sejahtera, ekonomi sejahtera, tapi tidak punah dan terjaga," katanya.

Baca juga: Buleleng terpilih jadi tempat restorasi taman terumbu karang Indonesia
Baca juga: Pemerintah siap luncurkan program padat karya restorasi terumbu karang

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020