Jakarta (ANTARA) - Max Verstappen pada Kamis mengatakan ia lebih memilih kepalanya copot ketimbang ditertawakan ayahnya, Jos, karena menggunakan bantalan leher untuk menyintas G-Force brutal di Grand Prix Turki akhir pekan ini.
Jagoan tim Red Bull itu tak akan memberi alasan sang ayah, yang merupakan mantan pebalap F1, untuk menggodanya ketika menghadapi Tikungan 8, terpanjang di Sirkuit Istanbul Park, yang mampu menghasilkan gaya gravitasi 5G ke badan pebalap selama enam detik.
Daya sebesar itu cukup menjadi perhatian bagi sebagian besar tim. Banyak dari mereka memasang bantalan ekstra di neck rest pebalap, tapi Verstappen mengatakan ia tak akan melakukannya.
"Saya ingat tes pertama saya di F3. Di hari berikutnya, saya tidak bisa menjaga leher tetap lurus dan kemudian memasang bantalan, dan ayah saya menertawakan saya karena menggunakan itu," kata sang pebalap Belanda itu seperti dikutip AFP.
Baca juga: Kepergian Honda tak pengaruhi kontrak Verstappen di Red Bull
"Sejak hari itu, saya menolak menggunakan bantalan di samping kepala saya. Saya lebih memilih kepala saya copot ketimbang membalap dengan bantalan. Jadi, itu akan tetap sama akhir pekan ini."
Sementara itu, rekan satu timnya, Alexander Albon, yang telah diperingatkan untuk meningkatkan permainanya agar tetap mempertahankan bangkunya, tidak ingin meniru Verstappen dan berkata, "Saya lebih memilih kepala saya tidak terlepas."
Pebalap tim Renault Esteban Ocon akan mengikuti langkah Verstappen, meski tahu itu akan "membunuh lehernya".
"Engineer saya bertanya apakah saya ingin menggunakan bantalan, tapi saya tidak akan menggunakannya, ayo kita coba," kata Ocon.
Rekan satu tim Ocon, Daniel Ricciardo sepakat dengan itu.
"Engineer saya bertanya hal yang sama. Saya menertawakan dia jadi sekarang kita lihat apakah kepercayaan diri saya menyerang balik."
Baca juga: Perez rasa-rasanya bakal "cuti" dari F1 tahun depan
Baca juga: Hamilton harap rekor tujuh titel dorong generasi muda bermimpi besar
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2020