Pembangunan PLBN tidak hanya sebagai gerbang masuk, namun menjadi embrio pusat pertumbuhan ekonomi kawasan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR membangun sejumlah infrastruktur di kawasan perbatasan Kalimantan Barat (Kalbar) dalam rangka mendukung pemerataan ekonomi.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan pengembangan kawasan perbatasan tidak hanya dengan membangun Pos Lintas Batas Negara atau PLBN, namun kawasan tersebut juga akan didorong menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. Dengan demikian kehadiran PLBN akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.

"Pembangunan PLBN tidak hanya sebagai gerbang masuk, namun menjadi embrio pusat pertumbuhan ekonomi kawasan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan," kata Menteri Basuki dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Kementerian PUPR terus melanjutkan pembangunan infrastruktur guna meningkatkan daya saing nasional dan pemerataan ekonomi, sekaligus mengurangi disparitas, khususnya di wilayah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal).

Untuk mendukung ketersediaan infrastruktur di kawasan perbatasan, Kementerian PUPR membangun PLBN, salah satunya adalah PLBN Aruk di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.

Pembangunan PLBN Aruk tahap 1 meliputi zona inti yang telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo para Maret 2017. Zona inti PLBN Aruk dibangun di atas lahan 9,1 hektar dengan total luas bangunan 7.619 m3 dan anggaran sebesar Rp131 miliar.

Bangunan yang berada pada zona inti meliputi Bangunan Utama PLBN, bangunan pemeriksaan terpadu, rumah pompa, bangunan gudang sita, car wash, checkpoint, serta Hardscape dan Landscape Kawasan yang diharapkan dapat melayani hingga 360 pelintas per hari sampai dengan tahun 2025.

Sementara pada tahap II diselesaikan infrastruktur penunjang diantaranya gedung karantina, mess pegawai, sarana ibadah, Toserba, dan sarana parkir dengan biaya Rp210 miliar.

Saat ini pengembangan PLBN Aruk tengah memasuki tahap III yang meliputi pembangunan Patung Soekarno, rumah karyawan, Gedung Incinerator, penataan Landscape Zona Sub Inti, bangunan X-ray, dan sarana pendukung lainnya dengan anggaran Rp117 miliar. Total luas bangunan zona penunjang seluas 4.441 meter persegi berdiri di atas lahan seluas 3 hektar.

Di samping itu, untuk mendukung pembangunan PLBN Aruk Kementerian PUPR merevitalisasi 40 unit rumah khusus yang dibangun pada 2012 bagi PNS/TNI/Polri dan pegawai yang bekerja di perbatasan.

Revitalisasi dilakukan pada tahun 2019 dengan biaya Rp1,7 miliar, berupa pekerjaan instalasi air bersih dan air kotor, pembuatan sumur bor, instalasi listrik dan pemasangan KWH, pekerjaan struktur, pembangunan jalan lingkungan sepanjang 332 meter dan pembuatan saluran drainase.
Baca juga: Kementerian PUPR bakal bedah 146 rumah di Mempawah Kalbar
Baca juga: DJPI Kementerian PUPR tingkatkan akses rumah layak dan terjangkau

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2020