Nanti persiapan Moto GP di Mandalika, kita perlu melakukan simulasi seperti ini

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengusulkan agar simulasi protokol 3K (kesehatan, keamanan, dan keselamatan) juga dilaksanakan di destinasi pariwisata Mandalika, NTB, sebagai persiapan GP Mandalika.

"Nanti persiapan Moto GP di Mandalika, kita perlu melakukan simulasi seperti ini. Karena berdasarkan pengalaman saya kalau kita rutin melakukan simulasi, maka akan memperkecil kemungkinan terjadi kesalahan, karena semua tahu siapa berbuat apa, dan risikonya dapat dihitung dengan baik," kata Luhut dalam kegiatan simulasi protokol 3K di Labuan Bajo, NTT, Kamis.

Luhut menambahkan simulasi serupa juga perlu dilakukan di empat destinasi super prioritas lainnya, terutama pada daerah yang rawan bencana.

"Tentu dengan memperhitungkan karakteristik masing-masing daerah. Jadi mungkin nanti simulasi yang dilakukan di sini akan sedikit berbeda dengan simulasi di daerah lain," katanya dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Simulasi protokol 3K menjadi uji coba yang akan menjadi cikal bakal SOP bidang kesehatan, keselamatan, dan keamanan terutama di destinasi pariwisata RI.

Luhut mengatakan ini adalah kali pertama Indonesia memiliki sistem kesehatan, keselamatan, dan keamanan yang terintegrasi. Simulasi serupa akan diterapkan pula pada destinasi super prioritas lainnya.

"Ada lima destinasi super prioritas, kemudian kita ingin urus itu semua. Kita ingin mulai dari keselamatan, kesehatan, dan penanggulangan bencananya kita siapkan. Ini saya kira jadi contoh yang bagus bagi kita semua di sini. Saya pikir semua pihak yang terlibat di sini sangat hebat," puji Luhut

Luhut juga berpendapat bahwa Indonesia saat ini telah berubah menuju lebih baik. Menurut dia, Indonesia secara keseluruhan makin tertib dan padu. Dengan simulasi ini pula pemerintah menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia siap menerima wisatawan kembali.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio menjelaskan rasa aman dan nyaman juga jadi salah satu faktor pendukung pariwisata yang harus dijaga.

"Memang untuk membuat pariwisata itu maju, bukan hanya infrastruktur, bukan hanya keindahan alam, bukan hanya budaya, bukan hanya masalah pemasaran, tapi kita juga bisa menciptakan rasa aman dan rasa nyaman bagi wisatawan," jelasnya.

Wishnutama menekankan bahwa rasa aman dalam berwisata merupakan hal yang penting, terlebih rasa aman dari COVID-19.

"Pandemi COVID-19 ini mengarahkan kita agar pariwisata kita lebih berkualitas. Tentunya tidak akan terwujud pariwisata yang berkualitas kalau tidak bisa mewujudkan rasa aman," katanya.

Baca juga: Menko Luhut apresiasi simulasi protokol 3K di Labuan Bajo
Baca juga: Kemenparekraf gelar simulasi protokol 3K destinasi pariwisata nasional
Baca juga: Simulasi Protokol 3K, Menparekraf: RI siap sambut wisatawan

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020