Singapura (ANTARA News) - Harga minyak turun di perdagangan Asia, Kamis, setelah laporan menunjukkan melemahnya permintaan di AS sebagai konsumen energi terbesar di dunia, kata kalangan analis.

Kontrak utama minyak jenis light sweet crude di New York untuk pengiriman Juni, anjlok 26 sen menjadi 83,42 dolar AS per barel.

Harga minyak Laut Utara Brent untuk pengiriman Juni juga turun 16 sen menjadi 85,54.

Departemen Energi AS, (DoE), Rabu, mengumumkan bahwa cadangan minyak mentah AS naik 1,9 juta barel selama sepekan sampai 16 April. Kenaikan ini berlawanan dengan perkiraan pasar yang anjlok 200.000 barel.

Persediaan bensin jua melonjak 3,6 juta barel, lebih tinggi dari perkiraan yang hanya naik 300.000 barel.

Cadangan minyak olahan (distillates), termasuk diesel dan minyak pemanas, naik 2,1 juta barel ketika kalangan analis memperkirakan naik 900.000 barel.

"Kenaikan persediaan minyak mentah yang terutama tidak disebabkan permintaan fundamental membebani fikiran masyarakat," kata analis perminyakan di bank ANZ, Serene Lim, kepada AFP.

Permintaan di AS yang diawasi dengan ketat oleh pasar minyak karena negara ini merupakan perekonomian dan konsumen energi terbesar di dunia.

Ekonomi AS yang besar tengah berjuang untuk pulih dari penurunan terburuk sejak 1930-an.
(A027/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010