Puji Tuhan, saya diberikan kesempatan lagi

Jakarta (ANTARA) - Pemain Bhayangkara FC yang kembali dipanggil dalam pemusatan latihan tim nasional Indonesia U-19, Serdy Ephy, berjanji tak akan mengulangi kesalahan setelah pada Agustus lalu gagal terbang ke Kroasia akibat indisipliner.

Serdy Ephy menjadi satu dari dua pemain yang harus dicoret pada menit-menit akhir sebelum keberangkatan ke Kroasia oleh pelatih Shin Tae-yong. Ia harus menerima hukuman itu karena diketahui telat bangun pada saat tim akan menjalani sesi latihan pagi.

Shin kemudian memberikan kesempatan kedua bagi Serdy untuk mengikuti TC lanjutan di Jakarta bersama 36 pemain lainnya. Mendapat kesempatan itu, Serdy berjanji akan memberikan kemampuan terbaik dan ia telah belajar dari kesalahan sebelumnya.

Baca juga: Timnas U-19 Indonesia kembali jalani TC virtual

"Puji Tuhan, saya diberikan kesempatan lagi. Mudah-mudahan kali ini saya dapat memberikan yang terbaik dan bisa bertanggung jawab dengan kepercayaan para pelatih yang memberi saya kesempatan lagi," kata Serdy dikutip dari laman resmi Bhayangkara FC, Kamis.

Sebelumnya, sebanyak 33 pemain kembali dipanggil untuk ikut dalam pemusatan latihan secara virtual sepulang dari Kroasia. Agenda TC virtual itu kemudian dipercepat dan pemain akan berlatih bersama di Jakarta pada 13-23 November dan PSSI memanggil empat nama baru.

Pelatih Shin Tae-yong dipastikan akan absen dalam TC di Jakarta karena masih berada di Korea Selatan. Rencananya ia kembali ke Indonesia pada akhir November, sementara TC akan dipimpin langsung jajaran pelatih.

Jika tak ada aral melintang, PSSI rencananya akan kembali memboyong mereka untuk menggelar TC di luar negeri. Federasi membidik Belanda atau Korea Selatan sebagai lokasi TC selanjutnya.

TC lanjutan di luar negeri ini merespon atas batalnya mengikuti turnamen Toulon di Prancis, serta persiapan jelang Piala Asia U-19 dan Piala Dunia U-20 tahun depan.

Baca juga: Pemain Persija Marc Klok resmi jadi WNI
Baca juga: APPI minta PSSI segera keluarkan SK penundaan kompetisi Liga 1 dan 2

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020