Paris (ANTARA) - Bukan saat yang tepat untuk melonggarkan pembatasan COVID-19 di Prancis, kata Perdana Menteri Prancis Jean Castex kepada surat kabar Le Monde dalam wawancara yang dipublikasi pada Kamis.

Castex, yang dijadwalkan menyampaikan pidato pada Kamis pukul 6 sore waktu setempat, juga mengatakan kepada Le Monde bahwa meski terdapat tanda penurunan jumlah COVID-19 di Prancis, "tentu saja ini bukan waktu yang tepat untuk melepaskan kendali".

Prancis melaporkan 35.879 kasus baru COVID-19 pada Rabu, menambah total menjadi 1,86 juta kasus sekaligus menjadikan Prancis negara di kawasan Eropa yang paling parah terdampak pandemi dalam jumlah kasus.

Jumlah kematian COVID-19 di Prancis juga bertambah 328, sehingga mencapai 42.535.

Prancis hampir dua pekan dalam penguncian nasional lanjutan, yang melumpuhkan perekonomian. Namun, sejumlah politisi berharap bahwa jika angka COVID-19 negara tersebut membaik, Prancis mungkin akan kembali membuka usaha dan kios utama untuk perayaan Natal.

"Apa yang saya harapkan adalah kami dapat menyelamatkan bulan Desember untuk para ritel...apa yang akan menentukan keputusan perdana menteri dan presiden yakni perlindungan keselamatan penduduk Prancis," kata Menteri Keuangan Prancis, Bruno Le Maire kepada stasiun radio berita BFM Business pada Kamis.

Sumber: Reuters

Baca juga: Angka pengangguran Prancis terus meningkat
Baca juga: Gelombang kedua COVID Prancis berisiko lebih parah
Baca juga: Pandemi kembali memburuk, Paris tutup banyak toko pada malam hari


​​​​​​​

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2020