New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak bervariasi pada Rabu, karena pedagang bereaksi terhadap meningkatnya persediaan AS yang menunjukkan melemahnya permintaan di negara konsumen energi terbesar dunia tersebut.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juni, turun 17 sen menjadi 83,68 dolar per barel, menghapus keuntungan sebelumnya.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Juni meningkat 90 sen menjadi 85,70 dolar.
Departemen Energi (DoE) pemerintah Amerika Serikat, Rabu, mengumumkan bahwa cadangan minyak mentah AS meningkat 1,9 juta barrel dalam pekan yang berakhir 16 April.
Pasar memperkirakan untuk penurunan 200.000 barel, menurut poling analis oleh Dow Jones Newswires.
DoE mengatakan stok bensin atau bahan bakar minyak melambung 3,6 juta barel pada minggu lalu, lebih dari prakiraan kenaikan kecil sebanyak 300.000 barel.
Sulingan, yang termasuk diesel dan bahan bakar pemanas, naik 2,1 juta barel sedangkan analis telah memperkirakan kenaikan 900.000 barel.
Torbjorn Kjus, analis pasar minyak DnB NOR Markets, menggambarkan laporan mingguan sebagai "bearish," menunjukkan bahwa mereka akan mengirim harga yang lebih rendah.
Minyak naik sebelumnya pada Rabu, karena pemerintah Eropa membuka kembali wilayah udara mereka untuk penerbangan setelah ditutup akibat abu dari meletusnya gunung berapi di Islandia.
"Harga minyak rally pada pembukaan kembali sebagian wilayah udara Eropa, yang akan meningkatkan permintaan untuk bahan bakar penerbangan," kata analis Peter Bassett di Westhouse Securities.
Inggris mencabut larangan penerbangan di wilayah udaranya pada Selasa malam, menyusul Belgia, Prancis dan Jerman dan lainnya dalam mengurangi pembatasan yang diberlakukan setelah gunung berapi memuntahkan awan debu besar di seluruh benua.
Pada Senin, minyak anjlok hampir dua dolar di tengah kekhawatiran terhadap tuntutan penipuan/kecurangan terhadap icon Wall Street Goldman Sachs dan dampak krisis abu vulkanik.
Harga minyak bangkit kembali dua dolar di perdagangan New York pada Selasa di tengah optimisme tentang keadaan ekonomi dan prospek dibukanya kembali perjalanan udara transatlantik.
Pasar bereaksi terhadap kenaikan permintaan bahan bakar pesawat jet karena lebih banyak pesawat akan mengudara kembali, sedangkan penampilan bintang laba Goldman kuartal pertama juga mengangkat sentimen. (A026/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010