Upaya menaklukkan ombak pantai selatan yang bisa mencapai ketinggian satu meter lebih dengan kebaya sangat menyulitkan. Beberapa peselancar terlihat kurang leluasa dalam bergerak karena posisi kaki yang terbelit kain kebaya yang mereka kenakan.
"Kegiatan `surfing` (berselancar) dengan menggunakan kebaya ini kami lakukan untuk meramaikan Hari Kartini," kata Salini, atlet selancar Jatim yang ikut ambil bagian dalam ajang itu.
Sebelum mengikuti lomba, para peserta menyanyikan lagu Ibu Kita Kartini. Setelah itu, satu persatu para "Kartini Muda" itu mencoba menaklukan ombak Pantai Teleng Ria.
Namun karena "wearpack" (pakaian khusus selancar) mereka tidak sesuai, beberapa peselancar terjungkal dan tergulung ombak.
Pakaian kebaya tambahan yang mereka kenakan rupanya menganggu kesimbangan tubuh peselancar saat berada di atas papan selancar.
Apalagi, kain kebaya yang mereka kenakan basah sehingga membuat mereka tidak bisa bermanuver di atas ombak Laut Selatan itu.
"Rasanya memang berbeda dan lebih sulit," kata Tina, peselancar dari Perancis menggunakan bahasa Indonesia yang masih terbata-bata.(M038/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010