Untuk sementara dari hasil tes cepat yang telah dilakukan terhadap para pengungsi sebelumnya, terdapat 9 pengungsi yang reaktif dengan hasil tes usap (swab) 7 orang negatif dan dua lainnya masih menunggu hasilnya
Magelang, Jateng (ANTARA) - Para sukarelawan di tempat pengungsian warga kawasan Gunung Merapi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menjalani tes cepat (rapid test) untuk mengantisipasi penularan COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, Retno Indriastuti di Magelang, Kamis, mengatakan nantinya seluruh relawan yang terlibat di tempat pengungsian akan dites cepat untuk mengantisipasi penularan COVID-19 di lokasi pengungsian.
"Tidak hanya pengungsi saja yang kita amankan, tetapi juga para relawan-kita harapkan sehat semua sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan," katanya.
Terkait jumlah sukarelawan yang akan dites cepat, dia menyampaikan akan mengikuti jumlah yang ada di setiap tempat pengungsian.
Ia menjelaskan untuk sementara dari hasil tes cepat yang telah dilakukan terhadap para pengungsi sebelumnya, terdapat 9 pengungsi yang reaktif dengan hasil tes usap (swab) 7 orang negatif dan dua lainnya masih menunggu hasilnya.
"Tujuh orang dengan hasil negatif dikembalikan lagi di barak pengungsian, dan dua orang lainnya masih berada di Rumah Sakit Merah Putih," katanya.
Ia menyampampaikan Dinas Kesehatan selain melakukan tes cepat kepada para pengungsi dan suarelawan, juga memberikan bantuan lainnya seperti membagikan masker bagi seluruh pengungsi.
Selain itu juga memberikan multivitamin, makanan tambahan, serta memberikan edukasi agar tetap merasa aman dan nyaman di tempat pengungsian, demikian Retno Indriastuti.
#satgascovid19
#ingatpesanibupakaimasker
Baca juga: Warga pengungsi Gunung Merapi di Magelang-Jateng jalani tes cepat
Baca juga: Pemkot Magelang siapkan bantuan tempat pengungsian warga Gunung Merapi
Baca juga: Hasil tes cepat pengungsi Gunung Merapi di Magelang 9 reaktif
Baca juga: Gunung Merapi siaga, Magelang siapkan evakuasi beberapa dusun
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020