Jakarta (ANTARA News) - Muktamar Muhammadiyah di Yogyakarta, Juli mendatang, secara rasional mungkin saja akan diintervensi oleh kepentingan luar, terutama politik kekuasaan.

Demikian dikemukakan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin usai pertemuan dengan KH Hasyim Muzadi di Jakarta, Rabu.

"Ormas besar seperti NU dan Muhammadiyah adalah sesuatu yang sangat berharga sehingga wajar ada pihak lain yang berkepentingan, terutama yang di ranah politik kekuasaan," katanya.

Namun demikian, ia yakin pengurus Muhammadiyah tetap memegang komitmen moral sehingga tidak akan mudah terpengaruh, apalagi jika intervensi itu mengarah pada upaya adu domba.

Muhammadiyah, kata Din, tentu mengambil hikmah dan pelajaran dari ormas lain yang telah menggelar forum permusyawaratan terlebih dulu.

"Kalau sampai intervensi berhasil, organisasi kita jadi subordinat kekuasaan, ini musibah besar bagi organisasi Islam," katanya.

Lebih lanjut Din mengatakan, organisasi seperti NU dan Muhammadiyah yang berusia lebih tua dari negara Indonesia idealnya dijadikan sebagai mitra, bukan dikooptasi.

Ia sendiri memosisikan Muhammadiyah sebagai mitra strategis bagi pemerintah. Artinya, mendukung jika kebijakannya benar dan mengkritik jika melenceng dari kebenaran dan keadilan. "Prinsipnya amar ma`ruf nahi munkar, itu tetap kita lakukan sejak saya terpilih sebagai ketua umum," katanya. (S024/Z002)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010